Pontianak (Antaranews Kalbar) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menggelar rapat kerja upaya khusus (upsus) padi, jagung, dan kedelai (pajale) serta serapan gabah petani 2018 di Pontianak, Selasa.
"Ada tiga poin yang saya kemukakan pada Rakor Upsus Pajale, serta terkait serapan gabah petani 2018 dalam rangka pencapaian target LTT (luas tambah tanam) tersebut agar terus meningkat," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pertanian Momon Rusmono di Pontianak.
Pada poin pertama, dalam rakor tersebut, yakni semua diharapkan terlibat dalam mengoptimalkan LTT di Provinsi Kalbar, yang dari hasil evaluasi pada bulan Oktober, November, Desember 2017, dan Januari 2018, bahwa Kalbar LTT-nya surplus.?
"Yang nilainya di atas dua ribu hektare, sedangkan tahun lalu untuk Oktober sampai Januari 2017-2018 LTT-nya 227 ribu hektare atau surplus sekitar 12 hektare," ungkapnya.
Ia menambahkan, kehadirannya pada rakor tersebut juga untuk memastikan LTT Kalbar, Februari 2018 mendatang juga meningkat, atau ditargetkan meningkat seluas 3.317 hektare.
"Kami bersyukur dari hasil diskusi pada rakor tadi, LTT Kalbar bisa mencapai seluas 4.000 hektare, sedangkan untuk Maret LTT-nya bisa seluas 41 ribu hektare, atau meningkat dibanding tahun sebelumnya, yakni seluas 39 ribu hektare saja," katanya.
Dia juga meminta trend peningkatan tersebut mampu dipertahankan dan terus ditingkatkan, karena berdasarkan data yang ada untuk produksi padi Kalbar ternyata mengalami peningkatan cukup signifikan.
"Intinya saya mengajak teman-teman di dinas baik tingkat kabupaten dan provinsi serta TNI bahwa punya tekat bahwa LTT Oktober 2017 hingga Maret 2018 harus lebih tinggi dari tahun 2016 hingga 2017, " katanya.
Poin kedua bagaimana mengoptimalkan alat dan mesin pertanian seperti truktor dan lainnya dalam rangka produksi pangan di Kalbar. Dan poin yang ketiga yaitu Kementan akan mengundang Bulog untuk percepatan serapan gabah, katanya.
"Ini juga dalam rangka kami mendukung cadangan pangan di Kalbar," ujarnya.