Pontianak (Antaranews Kalbar) - Posyandu diharapkan menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kota Pontianak, kata Pjs Wali Kota setempat, Mahmudah.
"Peran aktif masyarakat dalam pembangunan kesehatan dapat diwujudkan dan diselenggarakan dengan diaktifkannya Posyandu, sehingga bisa menjadi ujung tombak dalam pelayanan kesehatan pada masyarakat," kata Mahmudah di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan, saat ini di Kota Pontianak ada sebanyak 40 Posyandu lansia, dan 272 Posyandu balita.
Sejumlah upaya pun dilakukan pemerintah untuk meningkatkan peran dan fungsi kader Posyandu, di antaranya pemberian bantuan operasional Posyandu, peningkatan kapasitas kader melalui pelatihan-pelatihan, kaji banding ke daerah lain dalam rangka pembelajaran manajemen Posyandu, pembangunan dan rehabilitasi gedung Posyandu permanen serta pembinaan langsung ke Posyandu.
Baca juga: Wabup : Kaum Ibu Harus Rutin Ke Posyandu
"Hal itu semua dilakukan agar peran dan fungsi kader Posyandu dapat terlaksana secara optimal dan hasilnya kader Posyandu dapat menjadi mitra kerja Pemerintah Kota Pontianak," kata Mahmudah saat membuka Jambore Kader Posyandu Kota Pontianak tahun 2018.
Ia menambahkan, kesehatan merupakan hak asasi manusia sekaligus sebagai investasi, sehingga perlu diupayakan, diperjuangkan dan ditingkatkan oleh setiap individu dan oleh seluruh komponen bangsa. Semua ini dilakukan agar masyarakat dapat menikmati dan hidup sehat dan akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
"Semua pihak bekerjasama dalam meningkatkan kesehatannya, karena peningkatan itu bukan saja tanggung jawab pemerintah, tapi juga tanggung jawab bersama," ujarnya.
Sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas, merupakan modal utama atau investasi dalam pembangunan kesehatan, yang saat ini telah menunjukkan banyak keberhasilan. Namun di sisi lain, masih terdapat beberapa masalah kesehatan yang dihadapi antara lain prevalensi TB di Indonesia yang menduduki peringkat kedua dunia.
"Kemudian masalah gizi stunting pada balita, serta kejadian luar biasa difteri di berbagai daerah belakangan ini perlu diwaspadai," kata Mahmudah.
Baca juga: Dinkes Pontianak pantau perkembangan anak melalui M-posyandu