Sumarsih (55) salah satu dari belasan ibu-ibu sukarelawan itu dalam keterangannya mengatakan pekerjaan itu dimulai dari menyiapkan sarapan pagi, makan siang dan malam dilakukan secara suka rela dan bergantian.
"Walau dengan menu yang sedarhana disini yang kami siapkan mulai dari sarapan pagi seperti air kopi makanan gorengan ubi atau pisang serta nasi lengkap dengan lauk pauk dan sayurnya," kata Sumarsih di Kubu Raya, Senin.
Dikatakannya menu makan dan minuman itu tidak hanya diperuntukan bagi personil TMMD saja, namun juga diperuntukkan bagi warga atau pekerja yang membantu selama kegiatan TMMD itu berlangsung.
"Kalau sayur ini kami ambil dari kebun sementara untuk lauk itu saya biasanya setiap pagi sekitar pukul 03.30 WIB belanja ke pasar Rasau yang letaknya lumayan jauh. Dan untuk belaja keperluan memang sudah ada disiapkan dananya oleh bapak-bapak tentara," katanya.
Sumarsih bersama ibu-ibu yang notabennya kesehariannya sebagai petani ini mengaku, apa yang mereka kerjakan tersebut merupakan ungkapan rasa terima kasih atas terlaksananya kegiatan TMMD di dusunnya.
"Ini semua kami lakukan atas kesadaran kami dan ijin dari suami. Karena kami memang sudah lama berpuluh-puluh tahun mendambakan pembangunan khususnya pembangunan jalan di dusun kami ini. Pokoknya kami kepingin sekali jalan kami dibangun agar memudahkan transpotasi. Tidak seperti saat ini susah dilalui apa lagi saat hujan," katanya.
Sumarsih berharap kegiatan pembangunan seperti ini dapat terus dilakukan. Terutama terhadap pembanguan jalan rabat beton. Karena masih ada sisa sekitar tiga kilometer yang masih merupakan jalan tanah gambut.
"Mudah-mudahan tahun depan kegiatan TMMD dapat lagi di lakukan di dusun kami. Karena selama ini jalan itu sulit di lalui apa lagi saat darurat seperti membawa orang sakit berobat keluar dusun kami dan mengangkut hasil pertanian dan peternakan yang sangat potensial di dusun kami," pungkasnya
