London (Antaranews Kalbar) - Perdagangan seks perempuan Eropa ke Inggris berada pada "tingkat industri", sementara pemerintah gagal menghentikan gerombolan penjahat tergalang mengiklankan dan menjual perempuan dalam jaringan dan memanfaatkannya di rumah bordil dadakan, kata anggota parlemen pada Senin.
Perempuan rentan, terutama dari Eropa timur, dijual ke Inggris dan Wales serta dipaksa berhubungan seksual dengan pembelinya di rumah sewaan dan hotel, kata penyelidikan atas yang disebut rumah bordil dadakan oleh kelompok politisi lintas partai.
Kelompok kejahatan tergalang mengiklankan korban mereka kepada pembeli di laman pasar seks dan menuanrumahi mereka di rumah bordil sementara, sering berupa rumah, yang disewa untuk waktu singkat, kata laporan itu.
Raksasa penyewaan rumah jangka pendek Airbnb mengatakan bahwa pada tahun ini akan menanamkan modal dalam teknologi baru untuk mengatasi perbudakan modern di tengah kekhawatiran bahwa pelaku perdagangan manusia menggunakan usahanya sebagai rumah bordil dadakan untuk pelecehan seksual pada perempuan dan anak perempuan di Inggris dan Amerika Serikat.
"Pemanfaatan seksual perempuan di bordil dadakan oleh kelompok kejahatan tergalang berlangsung dalam tingkat industri di Inggris dan Wales," kata pernyataan anggota parlemen dan ketua kelompok Gavin Shuker, "Itu skandal nasional." Prempuan juru bicara kementerian dalam negeri Inggris menyatakan Undang-Undang Perbudakan Modern memberikan penegak hukum alat untuk mengatasi perbudakan modern dan melacak korban dalam jaringan.
Inggris dianggap pemimpin dalam upaya dunia memerangi perbudakan dan mengesahkan undang-undang itu pada 2015 untuk memperkenalkan hukuman seumur hidup bagi pelaku perdagangan manusia, memaksa perusahaan memeriksa rantai pasokan untuk kerja paksa, dan melindungi orang dari ancaman diperbudak.
Lebih dari 8.500 iklan untuk layanan seksual ditayangkan dalam jaringan setiap bulan di Inggris, sekalipun sah membeli dan menjual jasa seks, tapi melarang mengajak dan mucikari, kata polisi.
Sementara sejauh mana perempuan dan anak perempuan dijual dalam jaringan di Inggris tidak jelas, setidak-tidaknya 200 gerakan polisi menumpas perbudakan melibatkan pemanfaatan seks naik dari sekitar 100 pada awal 2017, kata penyelidikan itu dan data polisi.
Anggota parlemen dalam penyelidikan itu menyerukan tindakan keras terhadap laman iklan pelacuran, pembuatan daftar pemilik jasa penyewaan tempat untuk mencegah kemunculan rumah bordil dadakan dan pemidanaan pembelian seks untuk menangani permintaan, yang memicu perdagangan manusia.
Badan amal penentang perdagangan manusia Unseen menyatakan mengkhawatirkan kecenderungan perkembangan rumah bordil dadakan dan peningkatan penggunaan teknologi oleh penjahat untuk merekrut, memanfaatkan dan mengendalikan korban.
"Perempuan di bordil dadakan itu sangat rentan terhadap pemanfaatan, pelecehan dan perbudakan seksual karena mereka terkurung, terbatas bergerak dan dikendalikan," kata Linda Joynes dari Unseen kepada Thomson Reuters Foundation lewat surat eleltronika.
Di Inggris, sedikit-dikitnya 13.000 orang diperkirakan pemerintah menjadi korban perbudakan modern, tapi polisi menyatakan angka sebenarnya lebih mungkin puluhan ribu.
Perdagangan wanita Eropa di Inggris berada pada tingkat industri
Selasa, 22 Mei 2018 9:35 WIB