Pontianak (Antaranews Kalbar) - Calon Gubernur Kalimantan Barat Karolin Margret Natasa akan memaksimalkan potensi perbatasan darat dan laut untuk mempercepa pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan.
"Program pembangunan perbatasan ini harus terus dilanjutkan, makanya, saat dipercayakan masyarakat untuk memimpin provinsi ini, saya akan memaksimalkan potensi yang ada di perbatasan, tidak hanya di darat, tetapi juga di laut," kata Karolin di Sintang, Rabu.
Dia menjelaskan proses pembangunan di daerah perbatasan bukan hanya dilakukan untuk wilayah darat, tetapi juga di wilayah laut.
Menurutnya, masalah kawasan perbatasan merupakan isu yang penting di berbagai negara tidak terkecuali di Indonesia dan Kalbar khususnya.
"Kawasan perbatasan antarnegara, baik di darat maupun di laut memiliki peran sangat penting dan strategis karena selain merupakan batas kedaulatan, juga merupakan wilayah yang mencerminkan halaman depan suatu negara," tuturnya.
Secara geografis, lanjutnya, posisi Negara Kesatuan Republik Indonesia diapit oleh dua benua, mempunyai batas wilayah internasional dengan 10 (sepuluh) negara tetangga. Di darat Republik Indonesia berbatasan dengan 3 (tiga) negara yaitu Malaysia, Papua New Guinea, Republik Demokratik Timor Leste.
"Termasuk di Kalbar, kita berbatasan langsung dengan Malaysia dan dekat sekali dengan Brunei Darusalam. Untuk perbatasan laut, meski Natuna merupakan provinsi Riau, namun, posisinya yang dekat dengan Kalimantan Barat, dimana Natuna ini juga berbatasan langsung dengan Singapura, jelas memiliki potensi yang juga harus dikembangkan ke depan," katanya.
Mantan anggota DPR itu memaparkan, cakupan Wilayah Administrasi Daerah Perbatasan Darat di Kalbar terdiri atas Kabupaten Sambas dengan luas cakupan 6.706,52 kilometer persegi dimana perbatasan itu masuk dalam kawasan Hutan Lindung, Taman Nasional dan Danau Alam yang berada di Kecamatan Paloh, Sajingan Besar, Teluk Keramat dan Sejangkung yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Kemudian, untuk Kabupaten Bengkayang, luas wilayah administrasi perbatasan 6.055,06 kilometer persegi, dimana perbatasan dengan negara tetangga berupa Hutan Lindung, taman nasional dan danau alam yang berada di Kecamatan Seluas, Jagoi Babang dan Siding, ini juga berbatasan langsung dengan Malaysia.
"Sementara di kabupaten Sanggau, luas wilayah admnisrasi perbatasannya 18.314,90 kilometer persegi, terdiri atas Hutan Lindung, Taman Nasional dan Danau Alam yang berada di Kecamatan Entikong, dan Sekayam. Sedangkan untuk Kabupaten Sintang, luas wilayah administrasi perbatasannya 4.651,11 kilometer persegi yang terdapat di Kecamatan Ketungau Tengah, Kecamatan Ketungau Hulu," kata Karolin.
Yang terakhir, Kabupaten Kapuas Hulu, dengan lua wilayah administrasi perbatasannya 29.841,70 kilometer persegi yang terdapat di Kecamatan Puttusibau, Embaloh Hulu, Batang, Empanang, Badau dan Puring Kencana.
"Kenapa saya memaparkan luasan wilayah administrasi perbatasan ini, karena kita sudah memetakan potensi yang ada di sana, yang harus dibangun untuk memaksimalkan potensi perbatasan yang ada. Saat ini, pemerintah pusat dibawah kepemimpinan pak Jokowi sangat konsen membangun daerah perbatasan negara, sehingga peluang ini harus bisa kita ambil untuk membangun perbatasan kita," kata Karolin.
Dengan bantuan dan dukungan masyarakat, lanjutnya, dirinya yakin, bisa mewujudkan pembangunan yang berkeadilan antara kota dan daerah pedalaman serta perbatasan.