Pontianak (Antaranews Kalbar) - Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kota Pontianak, Kalbar mempersiapkan produk unggulan untuk menyambut ribuan peserta Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XII, di ibu kota Kalimantan Barat, 29 Juli-3 Agustus 2018.
"Saya siap menyukseskan Pespararawi dengan menghadirkan produk khas. Saya berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi permintaan pasar, terutama pada agenda akbar iitu," ujar pegiat UMKM berbasis kekhasan Kota Pontianak yaitu aloevera (tanaman lidah buaya), Sunani di Pontianak, Selasa.
Sunani berfokus memproduksi minuman, amplang, camilan, jeli, cokelat, nastar berbahan dasar lidah buaya.
"Produk saya diberi merek Isun Vera. Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Kota Pontianak untuk mengikutsertakan produk kuliner berbasis tanaman lidah buaya untuk mengharumkan nama Kota Pontianak," kata dia.
Sementara itu, Sulastri yang lebih dikenal dengan produk Niki Enak memproduksi camilan ikan bilis, ikan teri, keripik tempe juga mengemukakan hal yang sama.
"Saya siap memproduksi produk andalan semakmimal mungkin. Produksi saya terganggu paling disebabkan pasokan bahan baku saja. Khusus camilan ikan bilis dan ikan teri, sangat tergantung pada nelayan. Sedangkan, nelayan sangat tergantung padan cuaca," kata dia.
Sementara itu, Koordinator Konsultan Pendamping Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kalbar, Suherman mengatakan, sudah jauh-jauh hari menyosialisasikan iven Perparaei Nasional kepada para pelaku UMKM binaan PLUT Kalbar.
"Kita mau para penggiat UMKM jeli melihat iven besar seperti Pesparawi untuk menjual masing-masing produk unggulan," ujarnya.
Pada momen tersebut ia mendorong pegiat UMKM tetap mengedepankan produk yang menyehatkan dan higienis dengan menggunakan bahan-bahan yang tidak mengandung bahan kimia.
"Jangan mengambil untung untuk semau-maunya. Jualah dengan harga terjangkau dan produknya berkualitas," katanya.`
Ia mengahjak pelakyu UMKM memberikan kesan yang terbaik bagi tamua.
Jumlah peserta Pesparawi dari 34 provinsi Indonesia diperkirakan 8.000 orang.