Sanggau gelar lomba HKG PKK
Selasa, 28 Agustus 2018 13:36 WIB
Sanggau (Antaranews Kalbar) - Wakil Bupati Sanggau Drs Yohanes Ontot, M Si berpesan agar kegiatan peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke-46 tahun 2018 dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan memberikan karya-karya nyata serta lebih menyentuh kepada kebutuhan masyarakat.
"Harapan sekecil dan sesederhana apapun, kegiatan yang kita lakukan sepanjang dapat memberikan manfaat serta dapat dinikmati oleh orang lain. Maka akan menjadi kontribusi yang bernilai bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat," ungkap Ontot saat membuka lomba, pada Senin (27/8).
Selain itu, Ontot berharap agar tahun 2018 ini menjadi suatu refleksi budaya dan semangat menuju perubahan yang lebih baik. Sehingga dapat mendukung kerja pemerintah dalam mewujudkan Sanggau Maju dan Terdepan melalui program Seven Brand Images Kabupaten Sanggau yaitu Sanggau Pintar, Sanggau Sehat, Sanggau Bersih dan Indah, Sanggau Tertib, Sanggau Terang, Sanggau Manjur (Maju Infrastruktur), dan Sanggau Budiman (berbudaya dan beriman).
Hadir saat itu, Ketua TP PKK Sanggau Ny Arita Apolina, S Pd, M Si, Ketua GOW Sanggau Yohana Kusbariah Ontot, Ketua DWP Sanggau Agata Agnes Leysandri, S Pd, Camat se-Kabupaten Sanggau, Ketua TP PKK Kecamatan se-Kab. Sanggau, Ketua TP Kelurahan se-Kecamatan Kapuas, anggota DPRD Sanggau, Ketua Persit Kartika Kirana, Ketua Dharma Yukti Karini Kabupaten Sanggau.
Tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kelompok kader PKK memalui dasa wisma yakni memantapkan peran kelembagaan dan 10 Program Pokok PKK dalam melaksanakan program-program pemberdayaan keluarga. Kemudian, melaksanakan pola asuh anak dan remaja dengan penuh cita dan kasih sayang dalam keluarga (PAAR Cinta Kasih).
Selanjutnya mengembangkan usaha-usaha keluarga melalui upaya peningkatan pendapatan keluarga (UPZK) PKK. Meningkatkan derajat kesehatan perempuan melalui program pencegahan dan deteksi dini kanker pada perempuan serta pengurangan peningkatan Stunting dan Tuberkulosis yang menjadi satu topik khusus bagi para kader PKK sebagai mitra dari Pemerintah.
Sementara, dalam rangkaian peringatan HKG PKK ke 46 tahun 2018 dapat dilaksanakan berbagai kegiatan, antara lain Pokja I lomba penyuluhan tentang pola asuh anak dan remaja (PAAR), Pokja II hasil kerajian UP2K, Pokja III kosong, Pokja IV lomba penyuluhan dalam bentuk parodi tentang stunink.
Ketua Umum TP PKK Sanggau Ny Arita Apolina Hadi S Pd, M Si mengatakan gerakan PKK telah berkiprah di seluruh pelosok Nusantara selama 46 tahun. Hitungan 46 tahun itu pada hakekatnya adalah perhitungan yang didasarkan pada ketentuan yuridis formal. Sedangkan secara faktual, sesungguhnyalah Gerakan PKK sudah berkiprah sejak tahun 1960-an.
"Sehingga keberadaan Gerakan PKK di Indonesia sebenarnya sudah lebih dari setengah abad. Sepanjang rentang waktu itulah, gerakan PKK senantiasa berupaya ikut menggerakkan peranserta keluarga-keluarga dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Agar mereka lebih tahu, lebih mau, dan lebih mampu meningkatkan kesejahteraan hidup dan penghidupannya," ungkap Arita.
Selama rentang waktu itu pula kata Arita, gerakan PKK tidak pernah mengalami atau menghadapi situasi pasang surut. Karena gerakan PKK senantiasa tumbuh dan berkembang seturut dengan dinamika perkembangan pembangunan di Indonesia.
"Atas dasar itu pula, maka tema sentral peringatan HKG PKK Ke-46 Tahun 2018 kali ini adalah 'Kerukunan dalam Keluarga dan Lingkungan untuk wujudkan Indonesia Damai'. Tema tersebut mengandung makna, melalui momentum peringatan HKG PKK ini diharapkan segenap jajaran TP PKK secara berjenjang di semua tingkatan, senantiasa bahu-membahu dengan segenap komponen masyarakat untuk memberikan pemahaman dan kesadaran kepada seluruh keluarga-keluarga di Indonesia, bahwa kondisi aman, nyaman, tentram, dan damai di negara kita ini, pada dasarnya dimulai dari keluarga dan lingkungan kita masing-masing," papar Arita.
Menurut Arita, makna lebih mendalam dari tema HKG-PKK Ke-46 ini juga untuk mengingatkan kepada semua selaku unsur TP PKK, bahwa keluarga dan lingkungan harus dapat menjadi benteng utama dan pertama untuk terciptanya kondisi masyarakat yang aman, nyaman, tentram, dan damai.