Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Prijono menyebutkan uang yang beredar di Kalbar pada periode Januari-Oktober 2018 meningkat 18 persen dibandingkan periode sama dengan tahun sebelumnya.
"Uang yang keluar dari BI di Kalbar sebesar Rp9,2 triliun atau tumbuh 18 persen dari periode yang sama dengan tahun 2017," ujarnya di Pontianak, Senin.
Prijono menjelaskan berdasarkan polanya, kenaikan yang ada didominasi karena perayaan hari besar keagamaan, seperti pembayaran THR Idul Fitri dan aktivitas yang mengikutinya.
"Berhubung tahun ini juga sudah masuk sejumlah tahapan Pemilu maka dampak pesta demokrasi termasuk di dalam kenaikan uang yang beredar di Kalbar," kata dia.
Sementara secara nasional menurutnya juga alami pertumbuhan seperti terpotret khusus pada Oktober 2018, peredaran uang tercatat Rp5.666,5 triliun atau tumbuh 7,2 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
"Pertumbuhan peredaran uang pada Oktober 2018 ditunjang oleh peningkatan komponen uang yang kuasi sebesar 7,6 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 6,3 persen (yoy). Namun, akselerasi pertumbuhan peredaran uang tertahan oleh pertumbuhan peredaran uang arti sempit yang melambat, yakni dari 8,2 persen (yoy) menjadi 6,3 persen (yoy) pada Oktober 2018," kata dia.
Prijono menjelaskan pertumbuhan peredaran uang yang ada ditopang perbaikan aktiva luar negeri bersih dan peningkatan kredit. Aktiva luar negeri bersih pada Oktober 2018 yang membaik ditunjukkan oleh kontraksi pertumbuhan yang tidak sedalam periode bulan sebelumnya.
"Perbaikan aktiva luar negeri bersih tersebut sejalan dengan posisi cadangan devisa yang juga meningkat," jelas dia.
Sementara kata dia untuk kredit perbankan yang disalurkan pada Oktober 2018 tercatat Rp5.188,6 triliun atau tumbuh 13,1 persen(yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan lalu yang tumbuh 12,4 persen (yoy).
"Laju pertumbuhan uang beredar yang lebih tinggi tertahan dengan turunnya tagihan bersih kepada pemerintah pusat pada Oktober 2018 sebesar -3,3 persen (yoy), dibandingkan bulan lalu yang tumbuh 4,5 persen (yoy)," katanya.
Baca juga: BI Kalbar sediakan uang tunai untuk Imlek