Pontianak (ANTARA) - Indonesia saat menghadiri Kerja Sama Internasional Sabuk Jalan (Belt and Road Forum - BRF) yang diprakarsai oleh Presiden China Xi Jinping, menghasilkan sejumlah kesepakatan ekonomis.
Salah satunya berhasil menandatangani kesepakatan dengan China mengenai protokol buah manggis.
Naskah perjanjian tentang petunjuk teknis impor manggis dan buah naga dari Indonesia yang ditandatangani Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan Menteri Bea Cukai China Ni Yue Feng itu akan membuka peluang yang cukup besar bagi para petani di Indonesia.
Baca juga: Indonesia Kaji Industri Pertahanan Elektronika dengan China
Saat ini Indonesia juga mengupayakan hal yang sama untuk buah nanas.
"Jangan lupa di sini ada 1,4 miliar orang. 1 per mil orang mau makan manggis atau buah naga? 1 per mil itu 1,4 juta orang mau konsumsi manggis. Jadi dikonsumsi buah tropis di sini tinggi sekali," kata Wapres.
Protokol itu tentu akan mendongkrak harga buah naga juga yang di Indonesia harganya sering kali rendah. Demikian pula dengan manggis dan rambutan.
"Oh iya tentu petani harus mempersiapkannya termasuk kualitas. 'Packaging' tidak kayak jualan di pinggir jalan di Jakarta, diikat-ikat. Harus bagus 'packingnya'," kata Wapres.
Baca juga: Indonesia tekankan status kepemilikan proyek dan tenaga kerja asing dengan Tiongkok
Indonesia juga telah berhasil menekan China untuk menambah ekspor kelapa sawit hingga 500 ribu ton. "Angka itu belum tercapai. Masih perlu ditingkatkan," katanya.
Selain Luhut, ada Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, Kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong, dan Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun turut mendampingi Wapres Kalla di Konferensi BRF.
Wapres memimpin delegasi Indonesia dalam pembukaan BRF oleh Presiden China Xi Jinping di CNCC Beijing, Jumat pagi.
Baca juga: Indonesia-Uruguay Lakukan Pertemuan Bilateral
Pada siang harinya, Wapres dijadwalkan melakukan shalat Jumat di Masjid Dongzhimen, tidak jauh dari Kedutaan Besar RI di Beijing.
Sehari sebelumnya Wapres Kalla melakukan pertemuan bilateral dengan Wapres China Wang Qishan.
Dilanjutkan dengan kunjungan kehormatan kepada Presiden China Xi Jinping di Balai Agung Rakyat yang berada di sekitar Lapangan Tiananmen, Beijing, pada Kamis (25/4) petang.
Wapres menyampaikan surat permohonan maaf Presiden Joko Widodo yang tidak bisa hadir dalam konferensi dua tahunan yang digagas Xi itu karena proses pemilihan umum masih berlangsung.
Pada Konferensi BRF II di Beijing bulan Mei 2017, Jokowi hadir. Bahkan pada saat itu juga berkesempatan mengunjungi Masjid Niujie, salah satu masjid tertua di Beijing.