Pontianak (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalimantan Barat (Kalbar) terus ikut andil dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di provinsi itu dan satu di antaranya melalui pemberian beasiswa Generasi Baru Indonesia (GenBI) 2019.
Kepala KPw BI Kalbar, Prijono menyebutkan bahwa beasiswa GenBI yang diberikan sebagai bentuk kepedulian pihaknya untuk meningkatkan SDM di Kalbar yang berkompeten dan berkualitas.
"Melalui beasiswa GenBI ini bagaimana selain SDM nya berkompeten juga bisa berkontribusi bagi pembangunan bangsa Indonesia untuk lebih maju," ujar Prijono saat penandatangan kerjasama antara dua perguruan tinggi di Kalbar sebagai tempat kuliah mahasiswa penerima beasiswa di Pontianak, Jumat.
Ia menyebutkan saat ini SDM Kalbar jika dilihat dari rata-rata lama mengenyam pendidikan baru 7, 12 tahun atau baru kelas 1 SMP.
"Rata - rata lama masih rendah dan harus terus kita dorong. Kalau lihat dari sisi penyerapan lapangan kerja, lulusan diploma atau sarjana juga masih rendah yakni sekitar 10 persen. Dengan kemajuan dan peluang yang ada, jika SDM tidak siap maka kita hanya bisa jadi penonton. Harapan melalui beasiswa membantu dan mendorong SDM yang berkualitas," jelas dia.
Prijono menyebutkan di Kalbar ada dua perguruan tinggi yang ditunjuk yakni Universitas Tanjungpura Pontianak dan Institut Agama Islam Negeri Pontianak.
"Setiap perguruan tinggi tersebut masing-masing ada 50 mahasiswa atau total 100 mahasiswa penerima. Setiap mahasiswa penerima mendapatkan beasiswa Rp1 juta per bulan," tambah dia.
Sementara itu, Rektor Universitas Tanjungpura Pontianak, Prof Dr Garuda Wiko, MSi menyambut baik dan bersyukur BI melalui beasiswa GerBI tersebut.
"Dari lembaga kita bersyukur dan terima kasih kepada KPw BI Kalbar. Ini tentu membantu mahasiswa kita. Mahasiswa harus bersyukur dan ini amanat agar dimanfaatkan sebagaimana tujuan yang diharapkan," jelas dia.
Hadirnya beasiswa tersebut, tambah Garuda tentu akan mendorong IPK Kalbar yang saat ini masih berada di posisi ke- 28 dari 34 provinsi di Indonesia.
"IPM kita masih rendah dan ini tugas bersama kita untuk mendorongnya. Beasiswa satu diantara jawabannya," kata dia.
Ia menambahkan bahwa angka partisipasi kasar atau akses ke perguruan tinggi di Kalbar baru mencapai 35 persen. Sedangkan sisanya 65 persen belum bisa mengakses hal itu.
"Artinya mahasiswa yang ada ini sangat bersyukur bisa mengakses perguruan tinggi karena masih sangat yang belum bisa. Kemudian dengan menerima beasiswa ini tentu sangat membantu dan harus jauh lebih bersyukur lagi dengan meningkatkan prestasi dan karakter yang baik," pesan dia.