Pasuruan (ANTARA) - Penyanyi dangdut Lesti D'Academy mengaku kangen untuk ikut dan saat-saat menjadi anggota Pramuka, khususnya ketika duduk di bangku sekolah menengah pertama.
"Kalau melihat teman-teman pramuka, Lesti jadi kangen Pramuka," ujarnya di sela penampilannya di penutupan Festival Wirakarya Kampung Kelir Pramuka Jawa Timur yang digelar di kawasan Wisata Halal Ngopibareng @PintuLangit, Kawasan Ledug, Kabupaten Pasuruan, Rabu malam.
Berada di tengah-tengah anggota Pramuka, penyanyi berusia 20 tahun itu mengaku bangga, terlebih bisa menghibur dan tampil bersama ribuan penonton lainnya.
"Lesti bangga dengan teman-teman. Bagi anggota Pramuka yang terpilih ke Singapura dan Malaysia, Lesti ucapkan selamat dan buat bangga orang tua kalian," ucapnya sembari berinteraksi dengan penonton.
Baca juga: Gerakan Pramuka perekat NKRI
Juara dangdut akademi edisi perdana tersebut juga mengucapkan terima kasih kepada Pramuka Kwarda Jatim yang dipimpin Saifullah Yusuf beserta pengurus serta penggemarnya yang berada di sekitar Pasuruan dan sekitarnya.
"Terima kasih Gus Ipul (sapaan akrab Saifullah Yusuf), terima kasih Lestilovers (sebutan penggemar Lesti) dan warga di kawasan Ledug Pasuruan. Salam pramuka," kata penyanyi yang dikenal dengan nama Lesti Kejora itu.
Pada kesempatan tersebut, Lesti yang tampil mengenakan setelan busana putih dan hijab putih itu tampil membawakan beberapa lagu, seperti "Bukan Cerita Dusta", "Tiada Guna", "Cinta Rekayasa" hingga ditutup dengan lagu yang membuatnya semakin dikenal berjudul "Kejora".
Sementara itu, ketua Kwarda Pramuka Jatim Saifullah Yusuf mengatakan penutupan Festival Wirakarya kali ini sengaja digelar di kawasan pegunungan yang berada di ketinggian 800 meter di atas permukaan air laut untuk mendekatkan anggota kepada alam.
Baca juga: Lantamal XII Pontianak dan Pramuka tanam pohon mangrove
Festival digelar rutin setiap tahun di 11 Zona se-Jatim dan tercatat sekitar 11.000 lebih pramuka penegak turut berpartisipasi dalam kegiatan yang dilaksanakan sejak Februari 2019 tersebut.
Selain itu, festival juga diisi dengan kegiatan mengecat 1.100 lebih rumah dan memugar 22 rumah.
"Semoga tetap rutin digelar dan semakin banyak anak muda berkarya," kata wakil gubernur Jatim periode 2009-2019 tersebut.