Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan memanfaatkan potensi lahan gambut untuk bertanam padi dan komoditas hortikultura, guna mencegah terjadinya kebakaran lahan gambut di masa mendatang.
"Kita harus mencari bibit yang cocok ditanam pada lahan gambut sehingga tidak perlu ada pembakaran lahan. Saat ini yang sudah cocok adalah tanaman lidah buaya, pepaya dan beberapa tanaman umbi-umbian," kata Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji di Pontianak, Jumat.
Dia mencontohkan, tanaman umbi-umbian seperti yang sedang dikembangkan di Kapuas Hulu yaitu singkong, diperkirakan satu pohon menghasilkan 20 sampai 30 kilogram dalam jangka 8 bulan. Singkong tersebut ditanam di lahan gambut, sehingga ini bisa menjadi salah satu solusi untuk mencegah pembakaran lahan ke depan.
Selain itu, Sutarmidji juga bertekad untuk menjadikan Kalbar sebagai lumbung padi. "Beras diproduksi oleh pemda, sehingga tidak mendatangkan dari luar daerah dan kita bisa menjadi lumbung padi di Kalimantan, indikatornya dengan tidak ada lagi beras dari luar masuk ke sini," kata Sutarmidji.
Menurutnya, target Kalbar jadi lumbung pangan di Kalimantan bisa dilakukan dalam waktu 2 hingga 3 tahun ke depan dengan memanfaatkan lahan gambut.
Mantan Wali Kota Pontianak dua periode itu juga berharap ada satu perubahan mendasar dalam penanganan sektor pertanian. "Tahun depan, petani kita jangan terpaku pada luas tanam yang tak jelas, karena ke depannya siapa yang menguasai pangan itulah yang paling maju," katanya.
Dia menambahkan, untuk memaksimalkan potensi pertanian tersebut diperlukan pendampingan yang baik dari tenaga penyuluh pertanian kepada para petani.
"Berbagai inovasi pertanian yang memanfaatkan lahan gambut harus bisa ditransfer kepada petani, sehingga mereka bisa mendapat pengetahuan baru dan memaksimalkan lahan gambut yang ada untuk meningkatkan perekonomian petani," kata Sutarmidji.
Kalbar siap maksimalkan pertanian di lahan gambut
Jumat, 9 Agustus 2019 16:57 WIB