Pontianak (ANTARA) - Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalbar, Kusmana menyatakan pihaknya menargetkan akan menuntaskan berbagai program hingga akhir 2019.
"Dari pertemuan tiga hari yang kami selenggarakan bersama para mitra dalam kegiatan review program KKBPK dan sinkronisasi perencanaan dana alokasi khusus sub bidang KB Provinsi 2019, telah menghasilkan beberapa kesepakatan yang harus dituntaskan hingga bulan Desember 2019," kata Kusmana di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan, dalam kegiatan tersebut memang fokus pada evaluasi program KKBPK (Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga) yang sudah berjalan di Kalbar.
"Dari evaluasi tersebut kami temukan tantangan-tantangan yang disepakati di dalam pertemuan yang harus diselesaikan hingga akhir tahun," tambahnya.
Ia mengemukakan, review ini merupakan forum kesepakatan bersama antara BKKBN, para mitra dan instansi terkait yaitu sebagai "outcome" tentang penurunan Total Fertility Rate (TFR) yang harus juga dicapai hingga akhir tahun ini.
"Ada beberapa yang tidak bisa diselesaikan maka akan kami ganti dengan strategi dan kebijakan yang baru, tetapi tidak merubah kebijakan nasional karena ini adalah tahun terakhir dari RPJN," lanjut Kusmana.
Adapun tantangan yang paling urgen untuk ditindak lanjuti adalah amanat prioritas nasional. Sementara di Kalbar masih fokus menyelesaikan persoalan forum-forum wilayah tentang kesehatan reproduksi remaja melalui kegiatan generasi berencana (Genre) dan minta dukungan ayah dan bunda GenRe kabupaten/kota yang telah dinobatkan, jelasnya.
Kemudian yang perlu dicapai lagi, yaitu tantangan pencapaian peserta KB MKJP, terkait hal itu, ada dua hal yang harus jadi prioritas dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Dengan cara pendewasaan usia perkawinan dengan forum GenRe dan program generasi berencana, serta mengkampanyekan pengunaan alat kontrasepsi MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang).
"Angka kematian ibu dan anak karena hamil dan melahirkan itu masih tinggi. Makanya kami menginginkan masyarakat ikut KB dengan mengunakan kontrasepsi MKJP," katanya.
Dengan harapan mengurangi peluang kehamilan dan melahirkan setiap tahun pada ibu, serta meminimalisir angka kematian pada ibu dan anak, kemudian pencegahan stunting, kurang gizi dan penyiapan SDM berkualitas, tambah Kusmana.