Pontianak (ANTARA) - Di hari ke enam tim pelaksanaan pelayanan KB bergerak DAS kembali menyambangi titik sasaran berikutnya. Usai mengisi berbagai keperluan di Kota Sintang, tim tiba di Desa Ampar Bedang kecamatam Binjai Hulu Kabupaten Sintang.
Seperti di daerah lain, di Desa Ampar Bedang tim DAS juga melakukan palayanan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan penyuluhan tentang wawasan kebangsaan, Kantibmas dan lain-lainya.
"Untuk diketahui masyarakat, bahwa KB itu bukan melarang orang ingin punya anak. Akan tetapi ber-KB tujuanya adalah untuk merencanakan kelahiran anak dengan baik dan dengan jarak melahirkan minimal tiga tahu, agar keluarga tertutama anak-anak ini menjadi keluarga dan manusia yang berkualitas," kata Kabid KBKR BKKBN Kalbar, Hadirin di Sintang, Sabtu.
Dalam materi sosialisasinya, Hadirin memaparkan tentang pengunaan KB, khususnya pengunaan alat kontrasepsi Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Kepada masyarakat Hadiri meyakinkan bahw ber-KB merupakan cara yang sangat efektif membangun keluarga yang sehat dan sejahtera.
"Keluarga berencana dengan program KKBPK itu mengefektifkan delapan fungsi keluarga yaitu fungsi agama, sosiali budaya, cinta kasih dan kasih sayang, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi dan lingkungan. Dengan menerapkan delapan fungsi keluarga itu, maka kemajuan pembangunan keluarga dapat berhasil menjadi keluarga sejahtera dan bahagia," katanya.
Untuk itu ujarnya, ber KB juga banyak cara atau metode yang bisa digunakan masyarakat. Tidak hanya dengan mengunakan KB, pil dan suntik saja. Akan tetapi ada yang lebih aman nyaman dan tidak ribet. Alat kontrasepsi itu adalah MKJP seperti diantaranya IUD, implan, tubektomi dan untuk KB pria ada yang namanya MOP atau biasa di sebut vasektomi.
"Banyak keuntungan yang di dapat dari pemasangan IUD dan implan. Diantara keuntungan itu adalam mudah dipasang dan tidak mengunakan waktu lama, aman bagi ibu-ibu melahirkan, cocok untuk memberikan jarak antar anak, bisa dipasang kepada ibu sebelum pulang usai melahirkan. Untuk itu saya sarankan gantilah pengunaan KB dengan MKJP," katanya.
Menurutnya dengan mengunakan alat kontrasepsi KB yang benar seperti KM MKJP maka keharmonisan rumah tangga lebih terjamin. Dimana ibu lebih punya waktu untuk mengurus diri sendiri. Dan, menghindari kematian ibu dan anak saat melahirkan.
"Kemudian dengan KB MKJP ini juga maka pertumbuhan anak dengan jarak idial maka akan mengasilkan anak yang tumbuh sehat dan cerdas. Kemudian yang tak kalah penting dalam mengurus suami, ibu-ibu dapat melayani dengan baik pula," pungkasnya.
BKKBN : Program KB tidak melarang orang punya anak
Sabtu, 2 November 2019 20:34 WIB