Pontianak (ANTARA) - Berbagai cara warga Kecamatan Tebas dan Sebawi, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat untuk melihat gerhana matahari, Kamis, seperti menggunakan kaca film atau rentogen agar mata tidak rusak.
"Kami tadi menggunakan film rentogen untuk melihat fenomena alam berupa gerhana matahari sekitar pukul 12.28 WIB tadi," kata Ariono salah seorang pegawai Puskesmas Sebawi, Kabupaten Sambas.
Menurut dia, cara unik tersebut digunakan agar saat melihat langsung gerhana matahari tersebut mata tidak rusak atau mengalami gangguan lainnnya.
"Alhamdulillah dengan menggunakan kaca film hasil rentogen tersebut, maka peristiwa alam tersebut bisa terlihat jelas," ungkapnya.
Hal senada juga diakui oleh Putri salah seorang warga Desa Sempalai, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, dirinya bisa melihat peristiwa gerhana matahari dengan melihatnya dari pantulan atap seng yang bocor.
"Karena takut mau melihatnya secara langsung, maka saya melihatnya dari pantulan atap yang bocor," ungkapnya.
Sebelumnya, Tim Lapan Pontianak, Nia mengatakan, gerhana matahari adalah fenomena yang terjadi ketika posisi matahari dan bumi berada pada satu jalur. Sedangkan posisi pada bulan ada diantara matahari dan bumi.
"Sehingga piringan dari bulan akan mengikuti matahari meskipun tidak menutupi secara sempurna. Sehingga jika dilihat dari bumi, maka gerhana matahari yang terjadi akan seperti cincin," katanya.
Untuk posisi lintasan gerhana matahari cincin, katanya, bisa teramati di Kalbar. Gerhana juga sebelumnya melewati Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Kalbar, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur dan melepas ke laut lepas.
Gerhana matahari cincin ini bisa terlihat sebagian sekitar pukul 10.43 WIB. Sedangkan puncak gerhana matahari cincin, terjadi pada pukul 12.42 WIB. "Dan berakhir pada pukul 14.31 WIB," ungkapnya.
Cara unik warga Sambas lihat gerhana matahari
Kamis, 26 Desember 2019 13:43 WIB