Sukadana (ANTARA) - Kepala Stasiun Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Rahadi Oesman Ketapang Aqil Ihsan mengatakan kabar tentang akan adanya tsunami di Kayong Utara yang beredar luas melalui jejaring sosial adalah berita bohong.
Menurutnya di Ketapang, Selasa, kabar akan adanya tsunami di Kayong Utara dipastikan tidak bisa dipertanggungjawabkan dan ia berharap agar stakeholder di Kayong Utara dapat menginformasikan kepada masyarakat supaya tidak menimbulkan keresahan dan kepanikan terhadap warga sekitar.
Ia melanjutkan, berdasarkan historis dan data yang mereka punya potensi tsunami dan kegempaan di bumi Borneo sangat kecil dan hampir nyaris tidak akan terjadi.
"Untuk potensi tsunami di wilayah Kalimantan Barat adalah sangat kecil. Potensi gempa bumi pun kecil dan skala untuk kegempaannya kecil," kata dia.
Sebelumnya, warganet di Kayong Utara dihebohkan dengan berita yang disebarkan melalui media sosial Whatsapp bahwa akan ada tsunami dengan ketinggian 4 meter di Kayong Utara.
Berita tersebut pun sempat membuat resah warganet dan disebarkan ke grup media sosial yang ada. Namun demikian, Bupati Kayong Utara Citra Duani telah melakukan rapat terbatas dengan OPD dan Forkominda Kayong Utara untuk melakukan langkah antisipatif terkait penanganan ancaman bencana alam.
Meskipun baru sekedar isu, Bupati Kayong Utara, Citra Duani meminta masyarakat untuk waspada. "Kita akan melakukan langkah cepat, dengan melakukan rapat dengan stake holder terkait dan menyiapkan posko," tutur Citra, ketika memimpin rapat di Kantor Bupati Kayong Utara.
Usai melaksanakan rapat, bupati bersama tim yang terdiri dari Sekda, Polres, BPBD, Pol PP, Mangga Agni, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan meninjau lokasi rumah milik tokoh masyarakat Kayong Utara, Oesman Sapta dan Hotel Mahkota Kayong Utara.
Dua bangunan ini persis berada di pinggir pantai teluk Sukadana.
"Kita berharap, ini tidak terjadi. Tapi alangkah lebih baik kita waspada. Seperti pepatah bilang, sedia payung sebelum hujan," jelas Bupati lagi.
Imbauan untuk waspada ini juga disampaikan Kabag Ops Polres Kayong Utara, Komisaris Polisi Hendra Yuti ketika mendampingi bupati. "Tidak ada salahnya kita mewaspadai sejak dini," tuturnya.
Hartono, Manajer Hotel Mahkota Kayong mengaku mendapat telepon langsung dari OSO untuk diminta mengamankan barang-barang hotel dan rumah pribadi OSO.
"Minggu malam beliau telepon, untuk waspada dan mengamankan barang-barang," jelasnya ketika diwawancarai wartawan.
BMKG tegaskan isu tsunami di Kayong Utara hoaks
Selasa, 7 Januari 2020 20:30 WIB