Pontianak (ANTARA) - Pemkab Landak menjalin kerja sama dengan Yayasan Solidaridad Indonesia mengembangkan tanaman kakao di Kecamatan Sengah Temila.
"Kita memilih tanaman tersebut antara lain kebutuhan bahan baku kakao, kondisi geografis yang cocok serta biaya yang ekonomis," kata Bupati Landak Karolin Margret Natasa di Ngabang, Kalbar, Senin.
Dia menjelaskan, kerja sama yang diawali dengan pencanangan pengembangan tanaman kakao di Desa Rabak, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak tersebut ditandai penyerahan bibit kakao secara simbolis kepada masyarakat.
Karolin menyampaikan bahwa penyaluran bibit tersebut untuk membantu masyarakat.
"Budi daya tanaman kakao ini sebenarnya sudah lama yang dapat kita jumpai seperti di Kecamatan Sengah Temila, Menyuke, Menjalin, Mempawah Hulu serta Kecamatan Air Besar. Namun, kendala yang ditemui yakni hama penyakit yang menyerang tanaman serta pemasarannya yang belum terlalu jelas sehingga pada saat itu tidak berkembang dengan baik," katanya.
Menyikapi serangan hama tersebut, Karolin mengajak masyarakat turut serta mengatasinya misalnya menjaga hewan ternak yang dipastikan dapat merusak perkebunan masyarakat.
"Nanti, sebelum memulai bertanam kakao, maka jangan lupa hewan ternaknya dikandangkan supaya tidak mengganggu bibit yang sudah ditanam. Dengan demikian maka usaha kita tidak akan sia-sia," katanya.
Selain itu, Karolin juga berharap tanaman kakao dikembangkan di wilayah sekitarnya supaya lebih mudah dalam mempersiapkan sarana dan sarana untuk mendukung pengembangan kakao di Kabupaten Landak.
Ia menargetkan ke depan Landak bukan hanya sentra penghasil bahan mentah biji kakao, tetapi sebagai penghasil bahan baku industri dari tanaman kakao.
"Kami juga berharap program ini didukung oleh semua pihak dan jangan hanya seremonial belaka namun harus memberikan pengaruh pada peningkatan kesejahteraan petani terutama wilayah sentra pengembangan yang dicanangkan pada hari ini," kata Karolin.
Ia juga mengingatkan bibit tersebut ditanam dan dirawat sesuai standar budi daya yang ada sehingga dalam empat tahun ke depan mendapatkan hasilnya.
Sementara itu perwakilan Yayasan Solidaridad Gusti Muhammad Hatta dalam sambutannya menyampaikan bahwa pihaknya siap membantu pengembangan kakao di Kabupaten Landak.
"Kami siap membantu masyarakat di sini, mulai dari pembibitan, penanaman, perawatan bahkan kita akan bantu dalam memasarkannya, sehingga impian menjadi sentra kakao di Kabupaten Landak bisa terwujud," kata Hatta.
Lebih lanjut Hatta juga mengatakan untuk memberikan semangat para petani, pihaknya akan mengajak petani melakukan studi banding.
"Kebetulan di Jembrana, Bali tanaman kakao ini sudah berkembang dengan baik, maka nanti kita akan mengajak perwakilan masyarakat supaya mempelajari teknik budi daya kakao di sana," tuturnya.