“Dari catatan BPS Kalbar pada Januari 2020 bahwa NTP hortikultura sebesar 102,85 poin atau naik 1,08 persen dibanding NTP bulan Desember 2019 yang sebesar 101,75 poin. NTP di atas 100 artinya surplus antara indeks harga yang diterima petani lebih besar dari indeks harga yang dibayar,” ujar Kabid Pangan Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Endang Kusumayanti di Pontianak, Senin.
Baca juga: Si Jampang Montong, durian 9,6 kilogram asal Desa Sempalai
Baca juga: Pengunjung terpukau dengan eksotik buah lokal Kalbar
Endang menjelaskan dengan melimpah nya buah lokal di Kalbar menjadi berkah bagi petani. Hal itu bisa menjadi alternatif pendapatan petani.
“Sejak akhir tahun lalu dan awal tahun ini, masa buah hortikultura berlangsung panjang. Produksi buah lokal meningkat mendongkrak pendapatan petani,” kata dia.
Sementara itu, Kepala BPS Kalbar, Moh Wahyu Yulianto menyebutkan secara umum NTP di Kalbar Januari 2020 sebesar 109,31 poin atau naik 2,39 persen dibanding NTP bulan Desember 2019 yaitu 106,76 poin.
Baca juga: Pontianak kenalkan buah lokal Kalbar
Baca juga: Masyarakat Didorong Cintai Buah Lokal
“Kenaikan yang ada dikarenakan indeks harga yang diterima petani naik 3,58 persen. Sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik 1,16 persen,” kata dia.
Ia merincikan untuk NTP Tanaman Padi dan Palawija pada Januari 2020 sebesar 100,33 poin, NTP Hortikultura Januari 2020 sebesar 102,85 poin, NTP Tanaman Perkebunan Rakyat Januari 2020 sebesar 114,46 poin, NTP Peternakan Januari 2020 sebesar 97,88 poin dan NTP Perikanan Januari 2020 100,48 poin .
“Mayoritas atau empat dari lima sektor NTP sudah di atas 100 poin. Tentu hal itu berdampak positif bagi petani,” kata dia.
Baca juga: Masyarakat Didorong Cintai Buah Lokal