Pontianak (ANTARA) - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mencoba penerapan transaksi Quick Response Code Indonesia Standar (QRIS) di pasar tradisional sebagai bagian dari rangkaian Pekan QRIS yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalbar.
"Pagi ini saya bersama pihak KPw BI Kalbar dan tim serta bank pendukung se Kota Pontianak, melakukan pengguna transaksi dengan. QRIS, Nah tadi kita sudah mencoba beberapa pedang yang sudah menggunakan aplikasi QRIS di Pasar Flamboyan dan berjalan sukses," ujar Wali Kota Pontianak, Edi Kamtono di Pontianak, Senin.
Ia mengatakan QRIS ini merupakan standarisasi pembayaran menggunakan metode Code QR dari Bank Indonesia agar proses transaksi yang dilakukan lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
"Dengan sistem pembayaran tidak menggunakan uang tunai ini pasti banyak kelebihannya, salah satunya kita tidak perlu membawa uang tunai dan untuk proses pembayarannya kita bisa mengontrol penggunaan nya melalui aplikasi yang sudah menyediakan atau menerima pembayaran dengan code QR. Pedagang juga sudah yakin transaksinya ada dan langsung masuk secara aman di bank," katanya.
Edi berharap dengan adanya aplikasi QRIS tersebut dapat memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi. Sehingga masyarakat akan terbiasa menggunakan transaksi non tunai lagi di Pontianak.
Walaupun QRIS tersebut bukan satu-satunya alat bayar tapi hal itu mencirikan masyarakat Kalbar khususnya Kota Pontianak sudah semakin pintar dengan era ekonomi digital ini.
Sementara itu salah satu pedagang Kopi Kita, Simfa yang ada di Pasar Flamboyan sangat mendukung dengan adanya Aplikasi QRIS tersebut.
"Saya pribadi sangat mendukung dengan adanya QRIS ini karena sangat membantu sekali. Sehingga kita tidak perlu harus bertransaksi dengan uang tunai, cukup dengan scan code QR nya lewat handphone yang sudah disediakan di tempat pedagang untuk melakukan transaksinya," papar dia.