Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan, Pemprov Kalbar melalui Dinas Kesehatan setempat telah melakukan Rapid Test terhadap 3.349 orang dan akan terus dilakukan, dimana tes ini sementara diprioritaskan untuk masyarakat yang berusia 60 tahun ke atas atau mereka yang punya penyakit bawaan akut.
"Sampai hari ini setidaknya sudah ada 3.349 orang yang ikut Rapid Tes dan ini akan terus kita lakukan. Saya ingin menyampaikan tentang data jumlah orang yang Reaktif berdasarkan Rapid Test yang dilakukan, dimana dari 42 PDP yang di rawat se-Kalbar diketahui hasil reaktif 12 dan non-reaktif 30 orang," kata Sutarmidji di Pontianak, Kamis.
Dia menjelaskan, dari angka masyarakat yang Reaktif setelah melakukan Rapid Test memang cukup banyak. Namun, masyarakat yang reaktif tersebut dipastikan bisa terbebas dari keterjangkitan atau bisa sembuh asal ikuti anjuran dokter.
"Masyarakat bisa menghindari terjangkit asal Cuci Tangan, pakai masker, jaga jarak, berjemur di matahari pagi. Makanya, ikuti arahan yang diberikan pemerintah," tuturnya.
Kemudian, lanjutnya, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Dalam Pemantauan (ODP) serta Orang Tanpa Gejala (OTG) yang tidak dirawat di RS tapi hasil Rapid testnya Reaktif se-Kalbar berjumlah 105 orang dan 63 orang diantaranya di Pontianak.
Dirinya juga menyampaikan, sampai dengan Rabu sore kemarin, berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan, terdapat tambahan 8 kasus positif COVID-19 di Kalbar, sehingga totalnya menjadi 21 kasus.
"Memang ada tambahan 8 kasus positif COVID-19 sehingga totalnya menjadi 21 kasus se-Kalbar," kata Sutarmidji.
Dia menjelaskan, dari 21 kasus konfirmasi positif COVID-19 se-Kalbar tersebut, 6 dinyatakan sembuh 7 orang masih dirawat di rumah sakit. Kemudian, terdapat lima pasien yang di isolasi Mandiri dan 3 orang meninggal.
"Dari 13 yang masih belum sembuh ada 2 yang sudah negatif tetapi harus periksa 1 kali lagi. Kalau hasilnya negatif, Insya Allah sembuh juga. Namun, untuk kondisi pasien positif lainnya dalam kondisi sehat," tuturnya.
Kemudian, lanjutnya, ada 15 PDP yang saat ini dirawat disejumlah rumah sakit di Kalbar, hasil pemeriksaan laboratoriumnya negatif. Mereka tersebar di seluruh RS di Kalbar, dengan rincian, 11 orang di RSUD Sudarso dan 9 sudah pulang. 2 orang di RS Singkawang 1 sudah pulang dan 1 orang di RS Untan dan pasien ini sudah meninggal namun bukan karena COVID-19.
Lalu, katanya, ada juga 1 dokter spesialis di Sudarso, hasil lab nya juga negatif, dan dokter ini dalam kondisi sehat.
Terkait proses Rapid Test, dirinya mengimbau kepada masyarakat yang ingin mengikuti tes agar bisa mendaftar terlebih dulu. Kekmudian nanti akan diberi jadwal.
"Jangan takut untuk Rapid Test karena cuma ambil darah untuk test gula darah, paling 1 tetes, bukan satu botol," kata Sutarmidji.