Jakarta (ANTARA) - Menghadapi krisis COVID-19 yang terjadi di seluruh belahan dunia, perempuan mempunyai kekuatan ganda berupa ketangguhan dan kelembutan, menurut Duta Besar RI untuk Ekuador Diennaryati Tjokrosuprihatono.
Dalam paparan pada webinar (web seminar) peringatan Hari Kartini melalui Zoom, Selasa (21/4) malam waktu Jakarta, Diennaryati mengutip pendapat seorang antropolog Inggris, Ashley Montagu, yang tertuang dalam karyanya berjudul The Natural Superiority of Women.
Baca juga: Seorang dokter perempuan Putussibau Selatan berjuang melawan Corona
"Perempuan mempunyai kekuatan luar biasa namun sering tidak menyadari. Ketika dalam situasi mendesak seperti masa pandemi ini, ternyata perempuan mengambil alih kendali di rumah untuk menjaga keutuhan dan kenyamanan menjalankan kegiatan keluarga hanya di dalam rumah," ujar dia.
"Dan untungnya, ada kekuatan lain pada perempuan, yaitu cinta. Itulah yang mendorong perempuan menjadi persistent (gigih), menjadi tangguh dan ingin melindungi siapa yang dicintainya," kata Diennaryati menambahkan.
Baca juga: Sambut Hari Kartini, Yuni Shara ajak perempuan saling berbagi
Dia menerapkan pengalaman-pengalaman khas perempuan dalam pekerjaannya, seperti untuk memperkenalkan Indonesia di Ekuador, negara di wilayah Amerika Selatan yang masyarakatnya tidak banyak tahu soal tanah air.
Menurut Diennaryati, para staf KBRI Quito yang sedikit namun sebagian besar adalah perempuan bisa membuat rencana-rencana dan menjalankannya hingga berhasil diminta menjadi negara tamu pada suatu festival budaya.
"Perempuan berperan ganda, bisa menunjukkan perannya sebagai profesional--apa pun yang dilakukan--juga bisa memainkan peran sebagai ibu... Bersyukurlah menjadi perempuan karena kita bisa berbuat banyak dan dipercaya untuk berhasil," kata dia.
Pada kesempatan webinar yang sama, Duta Besar RI untuk Ceko Kensy Dwi Ekaningsih menyatakan pendapat serupa mengenai kekuatan ganda perempuan, khususnya setelah dia melihat kinerja para staf perempuan di masa krisis COVID-19.
"Sebagian besar dari Satgas COVID-19 di Ceko adalah perempuan... dari sini saya bisa merasakan bahwa perempuan itu multitalenta, bisa keras bisa lembut, bisa galak bisa halus," ujar Kensy.
Baca juga: Perempuan usia 107 tahun di Turki sembuh dari virus corona
Baca juga: Bupati Muda apresiasi konveksi perempuan terus produksi masker kain
Baca juga: Satu perempuan terjangkit COVID-19, suaminya miliki riwayat perjalanan ke Malaysia