Pontianak (ANTARA) - Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar mendatangkan 10 ton cabai rawit dari Tuban, Jawa Timur ke Kalbar dalam rangka memenuhi kebutuhan dan stabilisasi harga di tengah masyarakat.
"Hari ini merupakan kedatangan tahap ke dua cabai dari Tuban. Sebelumnya 5 ton dan kini 5 ton lagi. Dari 10 ton tersebut 1 ton bekerjasama dengan Perusda Kalbar," ujar Kepala Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar, M Munsif di Pontianak, Minggu.
Ia menyebutkan bahwa sejauh ini kebutuhan cabai baik rawit, keriting maupun besar di Kalbar masih kurang. Sehingga berdampak pada harga di pasar. Saat ini harga cabai rata - rata di kisaran Rp40.000 per kilogram.
"Kalbar saat ini belum menjadi sentra cabai sehingga kebutuhan belum terpenuhi. Namun, ketika ada harga fluktuatif kita bisa datangkan dari luar agar stok dan harga stabil," jelas dia.
Ia menyebutkan dengan masuknya cabai yang ada bisa membuat harga cabai di pasar bisa normal atau stabil.
"Harapan kita harga cabai dengan masuknya cabai di bawah Rp25.000 per kilogram," katanya.
Ia menyebutkan bahwa kebutuhan cabai di Kalbar khususnya cabai rawit sebanyak 630 ton per bulan dan cabai besar 900 ton per bulan.
"Sedangkan produksi yang bisa dipenuhi Mei 2020 ini baru 480 ton. Jadi masih ada kurang sehingga didatangkan dari luar. Pada sisi lain, soal cabai ini bukan soal kekurangan saja namun biasanya ketersediaan cabai ada namun harga tidak stabil. Kadang juga terjadi sebaliknya karena produksi tidak sepanjang tahun," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Perusda Aneka Usaha Kalbar, Syariful Hamzah Nauly menambahkan bahwa pembelian cabai rawit dari Tuban tersebut juga dalam rangka mendukung kepedulian Kementerian Pertanian untuk distribusi cabai daerah itu yang sedang panen.
"Saat ini petani di Tuban sedang panen. Kementerian Pertanian ikut mencarikan pasar dan kita siap membeli cabai petani. Dari sisi kita memang butuh untuk stabilisasi harga," jelas dia.
Ia menyebutkan untuk saat ini total cabai yang dibeli yakni 1 ton. Untuk ke depan, tergantung lagi kondisi harga cabai di pasar. Apabila perlu lagi untuk stabilisasi harga maka pihaknya siap mendatangkan lagi.
"Pembelian cabai kita itu langsung ke petani Tuban, bukan antara Perusda," katanya.