Tim gabungan mendirikan dua posko dalam upaya pencarian terhadap Paskalis Bayo (38) yang merupakan korban tenggelam dari peristiwa karamnya longboat milik Sintang Orangutan Center (SOC) di perairan sungai Mendalam di Dusun Nanga Ovaat, Desa Datah Diaan, Kecamatan Putussibau Utara, wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
"Pencarian masih kami lakukan dan kami mendirikan posko di sekitar korban tenggelam dan posko satunya lagi berada di Desa Datah Diaan," kata Ketua Tim reaksi cepat pramuka Kapuas Hulu, Aliyanto, dihubungi ANTARA, di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Sabtu.
Pencarian terhadap korban tenggelam ada sedikit kendala di lapangan karenak arus sungai Mendalam yang cukup deras sehingga sulit dilakukan penyelaman.
Baca juga: Tim gabungan cari korban longboat karam di sungai Mendalam Kapuas Hulu
Meski pun demikian, kata Aliyanto, upaya pencarian terus dilakukan dengan sinergitas tim gabungan dan masyarakat setempat.
"Kami bersama masyarakat tetap semangat dalam upaya pencarian terhadap korban, semoga segera ditemukan apa pun kondisinya," kata Aliyanto.
Tim gabungan yang ikut dalam pencarian diantaranya Basarnas Sintang, Tim reaksi cepat pramuka Kapuas Hulu, Tagana Kapuas Hulu, TNI, Polri, Sat Pol PP dan warga setempat.
Paskalis Bayo (38) merupakan satu dari lima penumpang longboat dinas milik Sintang Orangutan Center (SOC) yang mengalami kecelakaan atau karam di pintas Seluak perairan sungai Mendalam, Dusun Nanga Ovaat, Desa Datah Diaan, Kecamatan Putussibau Utara, wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat pada Rabu (10/6) sekitar pukul 19.30 WIB.
Ada pun nama-nama penumpang longboat SOC yang selamat yaitu Nikio dan Budi Anggota SOC, Hitot (istri korban), Iloy (motoris longboat) dan Pakbang.
Baca juga: Polisi sebut hasil visum mayat terapung di Teluk Kendari akibat tenggelam
Baca juga: Longboat milik SOC karam satu warga tenggelam di sungai Mendalam
Baca juga: Seorang warga Datah Dia'an Putussibau Utara jatuh di sungai dan tenggelam