Pontianak (ANTARA) - Ketua Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat Fatmawati mengakui, terdapat lima kendala yang dialami masyarakat saat pendaftaran untuk tingkat SMA/SMK.
"Dari semua berkas pendaftaran yang masuk dan beberapa masukan yang kita dapat, setidaknya ada lima kendala yang dihadapi masyarakat untuk proses pendaftaran masuk SMA tahun ini," kata Fatmawati di Pontianak, Rabu.
Untuk mengatasi kendala yang dihadapi para pendaftar, pihaknya bergerak cepat untuk memberikan solusi agar kendala itu tidak menyulitkan pendaftar.
"Kendala itu diantaranya pendaftar kesulitan dalam mengisi bagian sekolah asal karena fitur pencarian harus diketik, sehingga solusi yang dilakukan bagian sekolah asal tidak wajib diisi. Kemudian ada pendaftar yang tidak sengaja mengklik tarik berkas atau menarik diri dan untuk solusi bisa dilakukan mengembalikan data itu," tuturnya.
Lalu, lanjutnya, banyak pendaftar salah pilih urutan sekolah dan operator kemudian membuat fitur edit pilihan sekolah. Selanjutnya salah pilih jalur, dimana hal ini menyebabkan banyak pendaftar salah mengisi berkas pendaftaran.
Fatmawati menjelaskan berdasarkan juknis itu tidak bisa lagi melakukan perubahan sehingga itu menjadi konsekuensi dari pendaftar. Terakhir pendaftar tidak bisa memilih jalur prestasi akademik maupun non akademik karena data rapor tidak valid.
"Solusinya rapor nanti akan diperbaiki oleh operator. Jadi begitu ada kendala, langsung kami evaluasi," kata Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat ini.
Ia pun menambahkan untuk persoalan jalur zonasi tahun ini bisa diatasi. Ini karena siswa dan orang tua sendiri yang mengukur jarak. Berbeda dengan tahun sebelumnya pengukuran jarak dari rumah ke sekolah dilakukan oleh operator. "Mudah-mudahan lancar terus sampai selanjutnya," harap Fatmawati.
Baca juga: Pemkot Pontianak tunggu keputusan Mendikbud terkait siswa belajar tatap muka