Pontianak (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat, Rita Hastarita mengatakan sebagai langkah pencegahan munculnya penyakit dampak kabut asap, pihaknya bersama Dinas Kesehatan setempat mengimbau pihak sekolah untuk membatasi aktivitas luar kelas.
"Yang telah diterapkan di lingkungan sekolah mencakup pemakaian masker bagi siswa dan staf, serta peningkatan asupan cairan agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Selain itu, aktivitas di luar kelas juga dibatasi untuk mengurangi paparan udara yang tidak sehat," katanya terkait semakin memburuknya kualitas udara di Pontianak, Selasa.
Dia menambahkan, pihaknya kini meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kalbar untuk mencegah kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada siswa SMA/SMK sederajat.
"Kami terus melakukan upaya kolaboratif antara Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan setempat dalam mengatasi risiko kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang berpotensi mempengaruhi siswa SMA/SMK di wilayah Kalimantan Barat," katanya lagi.
Langkah tersebut diambil sebagai tanggapan atas memburuknya kualitas udara di Kota Pontianak dan sekitarnya, katanya.
Rita Hastarita menambahkan meskipun saat ini kegiatan belajar mengajar masih berlangsung seperti biasa, pihaknya secara aktif menjalin koordinasi dengan tim pemantauan kualitas udara guna mengevaluasi situasi dan mengambil tindakan yang tepat terkait kebijakan pembelajaran di masa mendatang.
"Sampai saat ini, proses belajar mengajar masih berjalan normal. Namun, kami selalu berhubungan dengan tim pemantau kualitas udara setiap hari untuk menilai perkembangan terkini," tuturnya.
Jika tim pemantau memberikan rekomendasi tertentu, pihaknya akan segera mengambil langkah-langkah yang sesuai. Namun, sampai saat ini, pembelajaran tetap berjalan normal dengan upaya penerapan protokol kesehatan, seperti penggunaan masker, konsumsi cairan yang cukup, serta pembatasan aktivitas di luar kelas.
Dalam hal ini, Dinas Kesehatan Kalimantan Barat secara aktif terlibat dalam memberikan panduan dan saran yang relevan kepada pihak sekolah. Kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk memastikan kesejahteraan dan kesehatan siswa di tengah tantangan lingkungan yang tidak menguntungkan.
Dia menambahkan, pihaknya berkomitmen dalam menjaga situasi terkini dan mengambil langkah yang diperlukan demi menjaga kesehatan dan kesejahteraan siswa.
"Tetap mengikuti perkembangan informasi terkait langkah-langkah lanjutan yang mungkin diambil oleh pihak berwenang adalah suatu hal yang penting dalam upaya mencegah potensi risiko kesehatan bagi siswa di masa mendatang," kata Rita.
SMA/SMK di Kalbar batasi aktivitas luar kelas dampak kabut asap
Selasa, 15 Agustus 2023 17:28 WIB