Pontianak (ANTARA) - Masyarakat Aruk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat yang berbatasan darat langsung dengan negara Sarawak, Malaysia mengaku bangga bisa menikmati kemandirian listrik dalam negeri yang dihadirkan oleh PLN Kalbar yang ditandai dengan peresmian suplai listrik ke tengah warga pertengahan Oktober 2020. Sebelumnya, di beranda negeri tersebut hanya menikmati listrik yang dibeli dari perusahaan swasta milik SESCO Malaysia.
Kemandirian energi listrik sangat disambut positif oleh pelaku usaha di Aruk, satu di antaranya Agustinus (42). Pria yang sehari-harinya membuka usaha bengkel mobil dan motor di dekat Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk ini mengaku pasokan listrik dari PLN tentunya akan mendorong perkembangan usaha di perbatasan.
Ia menyebutkan daerahnya dulu gelap gulita dan terisolir. Namun kini kian maju, meskipun di tahap awal dalam penerangan membeli listrik dari Malaysia. Kini PLN semakin hadir di tengah masyarakat dengan memberikan listrik dari dalam negeri.
"Saya merasa bangga dan ada kemudahan kalau listriknya dari PLN, sebab kalau sewaktu-waktu ada gangguan listrik kita bisa menghubungi petugas PLN dan dapat segera diatasi. Kalau listriknya dari negara tetangga, agak sulit, karena kita tidak tahu apa gangguannya dan kapan diatasinya. Kualitas layanan yang diberikan oleh petugas PLN di Aruk juga sudah cukup baik, layanannya cepat dan tidak berbelit-belit," kata Agustinus.
Warga lainnyam Antonius Dewa (46) yang merupakan tokoh masyarakat Dusun Sajingan Desa Kaliau' Kecamatan Sajingan Besar juga merasakan bangga kini dapat menikmati listrik dari PLN.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada PLN yang telah mengalirkan listrik ke daerah perbatasan Aruk ini. Saya optimis, pertumbuhan ekonomi masyarakat akan semakin meningkat, anak-anak juga akan semakin mudah belajar di rumah, jaringan internet dapat masuk dengan lancar," ujar Antonius.
Antonius juga menyebutkan bahwa layanan yang diberikan oleh Petugas PLN juga cukup baik, terutama dalam penanganan jika terjadi gangguan listrik.
"Saya melihat kualitas layanan listrik PLN juga tak kalah dengan negara tetangga. Respon petugas cepat jika terjadi gangguan listrik, sehingga kami tidak merasa terganggu," sebut Antonius.
Senada juga disampaikan Camat Galing Kabupaten Sambas, Usman. Ia mewakili warga di daerah perbatasan mengaku bangga, senang dan mengapresiasi upaya yang dilakukan PLN Kalbar atas kemandirian energi listrik hingga ke batas negeri.
"Ini kemajuan yang luar biasa. Saya melihat kualitas keandalan pasokan listrik dari PLN juga tidak kalah dari negara tetangga. Kemandirian energi listrik yang dilakukan PLN tentunya akan semakin mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah perbatasan," ungkap Usman.
Sementara itu, General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo mengatakan bahwa PLN Kalbar terus berupaya menghadirkan kemandirian energi listrik hingga ke batas negeri seperti di daerah perbatasan RI-Malaysia di Aruk, Kabupaten Sambas. Hal itu juga sebagai komitmen perseroan untuk memberikan layanan kepada masyarakat hingga ke wilayah garda terdepan.
"Keinginan untuk melaksanakan kemandirian energi listrik di daerah perbatasan sudah cukup lama, tetapi terkendala dengan rendahnya tegangan di ujung jaringan listrik kami. Beroperasinya GI Sambas sejak bulan Juli tahun 2015 lalu menambah semangat kami untuk dapat menyuplai listrik hingga ke PLBN Aruk, saat ini menjelang Hari Listrik Nasional ke-75 baru terwujud maksimal," kata dia.
Ia menjelaskan bahwa sejak beroperasinya Gardu Induk (GI) Sambas dengan total kapasitas sebesar 120 MVA pada tanggal 13 Juli 2015 lalu, harus dioptimalkan untuk menjangkau daerah yang lebih luas. Peluang ini dimanfaatkan oleh PLN Kalbar untuk melakukan upaya terobosan layanan hingga ke perbatasan RI.
Diakuinya, untuk mewujudkan kemandirian energi listrik di Aruk, pihaknya telah melakukan pengukuran tegangan pada 109 unit trafo distribusi, penyesuaian tegangan trafo pada siang hari untuk mendapatkan tegangan rendah hingga titik normal sebesar 400 volt.
Kemudian melaksanakan uprating penampang bottleneck dari 35 mm menjadi 70 mm sepanjang 600 meter, serta melakukan penebangan dan pemangkasan pohon yang berpotensi menyebabkan gangguan pada jaringan listrik sepanjang 146,77 kms dari Sambas, Sajingan dan Aruk.
"Kini masyarakat di perbatasan Sajingan dan Aruk sudah dapat menikmati listrik PLN dengan aman dan nyaman. Petugas kami di unit layanan siap memberikan layanan kepada pelanggan nonstop selama 24. Semoga upaya kami ini dapat menambah semangat seluruh elemen masyarakat untuk membangun kawasan perbatasan," kata dia.
Masyarakat perbatasan Aruk bangga nikmati listrik dalam negeri
Minggu, 25 Oktober 2020 14:27 WIB