Pontianak (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, Agus Chusaini mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong digitalisasi UMKM dalam rangka memperluas pasar yang berdampak pada peningkatan permintaan produk pelaku usaha tersebut.
“BI terus konsisten dalam upaya peningkan perekonomian Kalbar satu di antaranya melalui pengembangan UMKM. Kita tengah mendorong digitalisasi UMKM di Kalbar sehingga pasarnya semakin luas,” ujarnya di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa langkah kongkrit dari dorongan digitalisasi yang dilakukan BI Kalbar terhadap UMKM yakni dengan program pemasangan 1.000 Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang merupakan standarisasi pembayaran digital menggunakan metode QR Code dari BI tersebut.
“Pangsa pasar digital sangat besar dan luas sehingga UMKM bisa memanfaatkan peluang itu. Kita harapkan UMKM menjadi penopang perekonomian masa depan,” harapnya.
Ia menyebutkan saat ini ada 300 UMKM di Kalbar menjadi binaan BI. Beragam program, pendampingan, pembinaan, penguatan SDM hingga ke pasar telah dilakukan.
“Untuk kain tenun Songket asal Kabupaten Sambas hingga kini terus menjadi perhatian dan itu sudah menjadi produk ikon Kalbar dan bahkan nasional sudah mengenal luas. Dalam KKI 2020 sesi ketiga juga ditampilkan,” katanya.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Kalbar turut mendorong peningkatan penunjang produksi komoditas Kalbar. Kemudian mendorong UMKM untuk lebih maju.
"Untuk UMKM di Kalbar saya sarankan untuk terus berinovasi. Contoh dodol dari sisi bentuk bisa diubah jadi bintang atau lainnya. Begitu juga kemasannya harus menarik dan baik. Kita ini isi banyak namun kemasan kurang baik," ujar Gubernur Kalbar, Sutarmijdi.
Terkait peran BI Kalbar dalam membina UMKM ia mengakui bisa mengalahkan pemerintah. BI Kalbar melalui inkubator bisnisnya sudah tepat dalam mengembangkan, membina dan memajukan UMKM di Kalbar.
"Pemerintah kalah dari BI Kalbar dalam pembinaan UMKM. Kita sangat apresiasi dan berterima kasih atas perhatiannnya," kata dia.