Pontianak (ANTARA) - Bupati Landak Provinsi Kalimantan Barat Karolin Margret Natasa meminta anggota Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dapat memahami dan bisa mengikuti perkembangan era Disrupsi 4.0.
"Ini memberikan pemahaman kepada anggota baru PMKRI betapa kuatnya revolusi industri dalam menciptakan perubahan pada kehidupan manusia, sehingga kita bisa lebih dini menyadarinya dan mempersiapkan diri agar tidak tertinggal dari realita kehidupan yang ada, serta siap menghadapi setiap perubahan atau perkembangan yang terjadi," kata Karolin di Pontianak, Minggu/
Saat menyampaikan materi revolusi industri dengan mengangkat tema kualitas SDM di era Disrupsi 4.0 pada kegiatan masa penerimaan anggota baru PMKRI Santo Thomas More Cabang Pontianak yang bertempat di Aula Gereja Santo Petrus Kanisius, Lanud Supadio Pontianak, Karolin mengatakan kondisi masyarakat Indonesia masih takut akan perubahan, terlebih lagi dengan perubahan teknologi dan menganggap suatu perubahan atau revolusi itu adalah sebuah ancaman.
"Ketika saya menjadi Bupati Landak saja untuk melakukan perubahan di bidang teknologi ini sangat berat, karena hampir 50 persen ASN saya tidak paham dengan dunia digitalisasi," tuturnya.
Namun, sebagai bupati dirinya terus mendorong mereka agar mereka paham dan terbuka dengan perubahan zaman yang sangat maju ini, sehingga pelayanan publik di Kabupaten Landak saat ini bertahap sudah menuju ke era digitalisasi.
Bupati Karolin yang juga merupakan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Katolik ini meminta kepada anggota baru PMKRI dapat mengikuti perkembangan zaman dunia digital dan mampu menghadapi era disrupsi teknologi.
Karolin berharap para pemuda PMKRI untuk mampu mengaplikasikan dan mengontrol teknologi ke depan, serta SDM terus didorong untuk belajar dan meningkatkan pengetahuannya mengenai teknologi sehingga mampu berfikir inovasi dan kreatif.
"Karena dengan hal tersebut kita mampu menghadapi tantangan perubahan zaman," kata Karolin.