Pontianak (ANTARA) - Bupati Bengkayang, Kalimantan Barat, Sebastianus Darwis mengatakan banyak potensi komoditas pertanian yang perlu dikembangkan di daerah itu dan saat ini pihaknya tengah memberi fokus pada pengembangan jagung yang tersebar di 122 desa di tujuh kecamatan.
“Saat ini kami fokus pada pengembangan produktivitas jagung, lahan yang sudah tersedia sekitar 30.036 hektare, yang menyebar di tujuh kecamatan. Saat ini produksi jagung di Kabupaten Bengkayang menyumbangkan sekitar 60 persen untuk kebutuhan jagung di seluruh Kalimantan Barat,” ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Sabtu.
Pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan pihak Kementerian Pertanian (Kementan) berupa penyediaan sekitar 1.000 ton bibit jagung.
“Kami menginginkan Kabupaten Bengkayang sebagai kabupaten isa handal dalam produktivitas jagung," ungkapnya.
Untuk mencapai target itu, ia menggandeng banyak pihak termasuk milenial untuk ikut mengembangkan pangan lokal.
“Kalau selama ini jagung hanya digunakan untuk pakan ternak saja, harapan saya anak muda memberikan kreasi dan inovasi baru. Jagung ini bisa dikreasi dengan banyak hal,” katanya,.
Selain jagung yang menjadi andalan Kabupaten Bengkayang adalah ubi jalar. Pemkab Bengkayang sudah menyediakan lahan seluas 128 hektare yang tersebar di dua kecamatan.
“Kemudian komoditas lain yang dikembangkan ubi kayu dengan luas lahan 331 hektare di tiga kecamatan, talas 45 hektare, dan komoditas lain berupa pisang, durian, papaya dan alpukat. Ini potensi pangan lokal kita, tinggal dikembangkan. Kita akan mengupayakan proses pengembangan dari aspek hulu sampai ke hilir dengan menggandeng banyak pihak,” kata dia,
Sementara itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bengkayang Dr Yan, mengungkapkan Kabupaten Bengkayang memiliki potensi alam yang sangat luar biasa yang perlu untuk dikembangkan.
“Kita memiliki banyak potensi di bidang pertanian dari pesisir sampai perbatasan, tinggal kita mengelola dan mengembangkan potensi yang ada,” ujarnya.
Pemkab Bengkayang fokus pengembangan komoditas jagung
Sabtu, 8 Mei 2021 12:43 WIB