Pontianak (ANTARA) - Kepala Kantor Bank Indonesia (KPw BI) Kalbar, Agus Chusaini menyebutkan bahwa kebutuhan pokok masyarakat saat Ramadhan dipastikan aman dari sisi stok.
“Kami sudah melakukan rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah atau TPID. Dari informasi teman – teman terkait menyampaikan bahwa untuk stok tersedia dan aman,” ujarnya di Pontianak, Jumat.
Hanya saja kata dia, saat Ramadhan kebutuhan masyarakat meningkat maka harga sedikit akan mengalami kenaikan. Meskipun naik harga masih terkendali.
“Kebutuhan meningkat maka sudah polanya ada kenaikan harga. Namun itu masih terkendali selama stok masih aman,” katanya.
Terkait kenaikan minyak goreng, menurutnya dalam hal inflasi tidak akan berpengaruh signifikan. Hal itu karena memang kenaikan minyak goreng sudah dimulai sejak akhir tahun 2021 lalu.
“Pada Maret 2022 ini tentu diprediksikan akan naik inflasinya. Namun itu masih terkendali dan tidak signifikan,” kata dia.
Ia mengatakan, potensi inflasi yang besar dan menjadi kekhawatiran yakni dengan kondisi geopolitik di Ukraina dan Rusia. Hal itu karena bisa mempengaruhi harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Dampak kenaikan BBM akan berdampak pada harga barang dan biaya transportasi.
“Pengaruh kondisi geopolitik, harga BBM ini naik. Pengaruhnya mungkin lebih besar itu dugaan kami. Semoga cepat selesai masalah geopolitik tersebut,” katanya.