Landak (ANTARA) - Camat Ngabang, Yuli Nomensen mengatakan masih rendahnya pola pikir masyarakat terkait prilaku hidup sehat menjadi salah satu tantangan dalam upaya percepatan penurunan stunting, apa lagi disadari pemahaman masyarakat tentang stunting juga tergolong masih minim.
"Permasalahan stunting di Kecamatan Ngabang saat ini, kami masih menghadapi pola pikir masyarakat yang masih rendah terhadap pola hidup sehat," ucap Camat Ngabang Yuli Nomensen saat pembukaan sosialisasi program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting bersama mitra kerja oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalbar di Kecanatan Ngabang, Kabupaten Landak, Sabtu.
Yuli mengatakan, pola hidup sehat sangat berpengaruh terhadap kasus stunting. Pasalnya stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah dari standar usianya.
Menurutnya, dalam upaya identifikasi kasus stunting maka pihaknya melakukan standarisasi alat timbang di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Hal tersebut diharapkan bisa mengidentifikasi dan mendapatkan data awal stunting berdasarkan berat badan.
"Kami juga melakukan kolaborasi lintas sektoral dengan berbagai pihak dalam upaya percepatan penurunan stunting," jelasnya.
Camat Ngabang itu juga mengungkapkan upaya penanganan stunting juga harus dilakukan sejak awal. Selama ini pihaknya hanya berfokus penanganan stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Namun kedepan menurutnya diperlukan langkah antisipasi yang lebih sejak sebelum terjadi pembuahan.
"Dalam hal ini pendampingan terhadap pasangan yang akan menikah. Kita harus melakukan langkah antisipasi sejak awal, sehingga upaya percepatan penurunan stunting bisa maksimal," ungkap Yuli.
Ia menambahkan upaya pengentasan stunting juga terlihat luar biasa pada Kampung KB yang berada di Kecamatan Ngabang. Ditambah lagi saat ini ditingkat Kecamatan Ngabang sudah ada Surat Keputusan (SK) tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
"Untuk itu, kami mohon kerjasama semua pihak terutama yang masuk TPPS dan TPK bersama-sama kolaborasi," pungkasnya.
Pola pikir masyarakat rendah jadi tantangan mengentaskan stunting
Sabtu, 23 April 2022 22:04 WIB