Pontianak (ANTARA) - Saling mengunjungi antarwarga di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat masih kental dan terawat hingga kini dengan harapan saling bersua dan memohon maaf atas khilaf dan salah.
"Gantian berkunjung dari satu rumah ke rumah lainnya di desa kami ini masih kental dan terawat. Hal itu tentu berharap saling berminta maaf dan menjalin silahturahmi," ujar satu di antara warga Sendoyan, Budi di Sambas, Selasa.
Budi menjelaskan bahwa menariknya lagi di daerahnya, tradisi berkunjung tersebut bergantian dari pangkal dan ke ujung kampong.
"Paling tidak mulai hari pertama hingga lebaran itu saling gantian berkunjung ke rumah rekan atau warga. Apalagi keluarga itu sudah pasti," kata dia.
Menurut dia tradisi tersebut sudah dilakukan sejak turun - temurun dan harus dilestarikan oleh generasi ke generasi.
"Ini tentu tradisi yang patut dijaga dan rawat. Setelah setahun kita sibuk dengan aktivitas sehari - sehari dan momen lebaran ini sangat baik saling berkunjung dan saling memaafkan. Kapan lagi momen berkumpul keluarga dan ceria saling berkunjung patut dijaga," ucapnya.
Saa Lebaran, di Kabupaten Sambas tradisi menyajikan kue lapis menambah khas daerah tersebut dalam setiap perayaan lebaran. Hampir setiap rumah warga menyediakan kue lapis. Kue lapis menjadi menu wajib dan utama.
"Yang menjadi identik Lebaran atau Hari Raya di Sambas dibandingkan daerah lainnya di Kalbar dan bahkan di Indonesia, adalah soal menu yang disajikan, yakni kue lapis," ujar satu di antara warga Sendoyan, Zunaidi.
Ia menjelaskan bahwa menyajikan kue lapis saat Lebaran merupakan tradisi turun temurun dan hingga kini masih lestari.
"Kue berbahan baku utama telur, tepung terigu, mentega dan sejumlah bahan lainnya serta dalam tekstur yang disusun berlapis-lapis ini hampir di setiap rumah membuatnya," kata Zunaidi.