Pontianak (ANTARA) - Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (ASPEKPIR) Kalbar, Marjitan berharap pemerintah segera memberikan solusi dengan kebijakan yang tepat agar bisa memulihkan harga sawit yang saat ini anjlok.
"Saat ini harga sawit terutama tandan buah segar atau TBS sangat anjlok di tingkat petani. Petani sudah tidak berdaya dan mau berbuat apa. Ini bisa menjadi sebuah kepasrahan. Tolong pemangku kebijakan bertindak arif dan cepat, sebelum petani pasrah," ujar Marjitan di Pontianak, Jumat.
Baca juga: Gapki Kalbar nyatakan mendukung program peremajaan sawit rakyat
Baca juga: DPRD ingatkan harga TBS sesuai aturan pemerintah
Ia menyebutkan harga TBS sawit di tingkat petani hanya Rp1.500 an saja per kilogram. Itu membuat petani panik dan gelisah terutama petani swadaya yang belum ada kemitraan dengan pekebun atau pabrik. Untuk yang sudah ada kemitraan harga masih jauh sedikit lebih baik.
"Saat ini harga TBS turun dan di sisi lainnya berupa pupuk, herbisida dan operasional kebun naik. Biaya produksi dan penghasilan bisa sudah tidak berimbang," katanya.
Baca juga: TNI gagalkan penyelundupan TKI ilegal di kebun sawit batas RI-Malaysia
Baca juga: Apkasindo: Harga TBS anjlok dan belum ada pengapalan ekspor CPO
Sebelumnya, Berdasarkan data bersumber dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar sebagaimana hasil tim penetapan harga untuk periode II 2022 pada Kamis (30 Juni 2022) kembali mengalami penurunan baik itu TBS sawit, minyak mentah sawit atau CPO maupun karnel (PK).
Harga tertinggi untuk TBS sawit pada umur 10 - 20 tahun hanya RpRp2.523,82/Kg. Terendah di umur 3 tahun Rp1.882.28. Sementara untuk harga CPO berdasarkan hasil penetap Rp11.443,71/ Kg dan PK Rp6.050,26/Kg. Tren penurunan harga sawit di Kalbar sebagaimana juga secara nasional pasca adanya pelarangan ekspor produk dari sawit tersebut.
Sebelum ada larangan ekspor produk sawit, harga sawit terutama TBS di Kalbar pernah tembus Rp4.000 per kilogram. Kemudian CPO tembus Rp17.000/Kg dan PK Rp13.000/Kg. Harga tertinggi tersebut terjadi pada periode I Maret 2022.
Baca juga: Apkasindo: Harga TBS anjlok dan belum ada pengapalan ekspor CPO
Baca juga: Harga TBS sawit di Kalbar turun dampak penyesuaian kebijakan
Selain itu Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan audit terhadap perusahaan-perusahaan minyak kelapa sawit akan segera dimulai.
Audit yang akan dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) itu dilakukan untuk memperketat pengawasan terkait tata kelola dan kebijakan minyak goreng.
"Iya, akan mulai. Hari ini akan saya tanda tangan, nanti BPKP mulai audit," kata Menko Luhut saat ditemui seusai peresmian investasi PT Nestle Indonesia di Karawang, Jawa Barat, Selasa.
Dalam kesempatan tersebut Menko Luhut menyebut masalah minyak goreng kini mulai berangsur membaik. Namun ia mengaku masih akan berkeliling untuk memantau distribusi minyak goreng di sejumlah tempat seperti Semarang dan Surabaya.
Baca selengkapnya: Audit terhadap perusahaan sawit segera dimulai
Pemerintah diharapkan segera berikan solusi pulihkan harga sawit
Sabtu, 2 Juli 2022 7:20 WIB