Kuching (ANTARA) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching bersama masyarakat Kristiani Indonesia dan Sarawak yang ada di Kuching Malaysia menggelar pasar murah (Bazar) dan bakti sosial donor darah di halaman Kantor KJRI Kuching guna membantu masyarakat dalam menghadapi perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
“Bazar ini merupakan ide dari teman-teman yang tergabung dalam Indonesia-Sarawak Kristen Cociety yang ada di Kuching, Sarawak Malaysia. Kegiatan-kegiatan termasuk bazar yang dilakukan ini bertujuan untuk lebih memperkokoh dan memperkuat tali silaturahmi antar anggota terutama masyarakat Indonesia dan Sarawak yang beragama Kristen,” kata pejabat Pelaksana Fungsi Ekonomi KJRI Kuching,Theo Nugroho di Kuching, Sabtu.
Theo mengatakan, bazar yang diselenggarakan itu menjual keperluan-keperluan Natal seperti menjual sembako, seperti telor, gula, tepung dan lainnya. Kemudian juga ada penjualan makanan, kue-kue, pakaian dan kelengkapan Natal lainnya. Dan, bazar tahun ini kita juga ada yang baru pertama kali kita lakukan yaitu donor darah, ini penting untuk membantu sesama yang memerlukan darah,” ujar Theo.
Menurut Theo, selain bazar juga nantinya pada tanggal 14 Januari 2023 akan digelar perayaan Natal bersama, dan ini yang sudah yang ketiga kali digelar KJRI bersama Indonesia-Sarawak Kristen Cociety yang ada di Kuching. Selain mendapat dukungan dari Konjen RI, kegiatan-kegiatan itu juga mendapat dukungan dari beberapa pengusaha yang ada di Sarawak. Bazar serta donor darah ini di buka untuk siapa saja, terutama bagi yang masih terdampak pandemi COVID-19, dan pembukaannya akan dimeriahkan oleh penampilan Drumband para pelajar dari SMA S. Yosef Sarawak dan artis dangdut
“Sementara untuk pendanaan dalam melakukan perayaan Natal bersama itu akan di ambil 30 persen dari hasil penjualan barang-barang di bazar. Bazar itu sendiri akan di hadiri oleh beberapa pejabat Kuching dan pak Konjen yang kita juga harapkan mau juga mendonorkan darahnya,” kata Theo.
Theo menambahkan kegiatan Natal yang di lakukan kali ini merupakan gambaran bagaimana toleransi beragama yang tinggi di Indonesia dan Sarawak, sehingga bisa di tauladani dimana antara perbedaan yang ada namun masyarakat tetap bisa bekerjasama dengan baik.
“Perayaan Natal kali ini akan kami gelar secara online dan offline dengan menggandeng teman-teman kita yang ada di negara-negara lain di seluruh dunia agar saling memeriahkan perayaan Natal di tahun ini. Dan, Natal 2022 kali ini mengambil tema, Natal membawa kesejahteraan, khususnya bagi mereka yang terpinggirkan,” tutup Theo.