Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Festival Pesona Bau Nyale 2023 di Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, kembali banyak dikunjungi wisatawan setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dampak pandemi COVID-19 dicabut oleh pemerintah.
Bau Nyale merupakan tradisi warga Sasak yang digelar satu kali dalam setahun setiap tanggal 20 bulan 10 penanggalan tradidional masyarakat Sasak. Kegiatan tersebut telah ditetapkan menjadi "calender event" nasional dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan dan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Kata Bau Nyale berasal dari Bahasa Sasak. Suku Sasak banyak tinggal di Pulau Lombok. Kata Bau yang berarti menangkap sedangkan kata Nyale berarti cacing laut yang hidup di lubang-lubang batu karang di bawah permukaan laut.
Jadi, Festival Pesona Bau Nyale adalah festival di dalam rangkaian acaranya ada kegiatan menangkap cacing laut. Kegiatan Bau Nyale dilakukan setiap tanggal 20 bulan 10 dalam penanggalan tradisional masyarakat Sasak , atau 5 hari setelah bulan purnama.yang biasanya berlangsung pada bulan Februari dan Maret.
Saat pandemi COVID-19 pada 2020 hingga 2022, kegiatan Festival Bau Nyale dibatasi untuk mencegah penyebaran wabah COVID-19. Bahkan sejumlah rangkaian kegiatan menangkap cacing laut tersebut ditiadakan, sehingga nuansa Bau Nyale terasa berbeda dibandingkan kondisi sebelum COVID-19.
Namun, kini kondisinya sudah kembali normal. Ketika Nyale yang dipercaya merupakan jelmaan Putri Mandalika tumpah ruah di Pantai Seger maupun di Pantai Kawasan Selatan Lombok Timur, ribuan manusia turun ke laut untuk menangkap Nyale atau cacing laut yang wujudnya berwarna warni.
Warga datang ke Pantai Seger sejak malam dan mengikuti acara hingga dini hari. Bahkan, di antara mereka ada yang telah menginap, dan setelah selesai azan subuh, warga mulai turun ke laut dengan membawa alat tangkap seperti sorok, ember dan lampu senter. "Nyale telah mulai muncul sejak kemarin Jumat pagi hingga Sabtu dini hari," kata Amaq Salam, saat ditemui usai menangkap cacing laut.
Nyale yang ditangkap itu ada yang dimasak untuk lauk makan nasi dan ada pula yang menjual nyale di pasar sehingga Festival Bau Nyale juga memberikan dampak bergeliatnya ekonomi masyarakat.
Sementara itu, bagi sejumlah kalangan masyarakat, memakan nyale mentah, dipercaya bisa menjadikan orang tersebut awet muda dan cantik seperti Putri Mandalika yang diperebutkan oleh para raja yang gagah perkasa.
Baca juga: Moeldoko dan Erick Thohir hadiri Festival Cap Go Meh di Kota Singkawang
Ritual Sangkep Warige
Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, menyatakan berdasarkan hasil ritual sangkap warige (musyawarah) tokoh agama dan budayawan, waktu kegiatan Bau Nyale atau menangkap cacing laut di Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, diputuskan tanggal 10-11 Februari 2023
Dari hasil sidang medye sangkap warige itu memberikan rekomendasi prosedur kegiatan (Standar Operasiona Posedur) kepada pemerintah daerah untuk menyusun agenda acara Bau Nyale. Perlu ada konsep dalam ajang Bau Nyale, sehingga nyale bisa keluar pada waktunya atau Nyale akan tumpah ruah atau banyak.
Penetapan puncak Festival Bau Nyale 2023 ini dilakukan berdasarkan tanda-tanda alam yang terjadi, seperti adanya bunyian tengkere, munculnya bintang rowot, penanggalan Sasak dan tanda alam lainnya sesuai yang disampaikan oleh para tokoh dalam ritual sangkap warige tersebut.
"Sesuai hasil sangkap warige atau musyawarah. Bau Nyale di Pantai Seger itu ditetapkan, Jumat 10 Februari hingga Sabtu 11 Februari," kata tokoh budayawan Nusa Tenggara Barat, Agus Fathurrahman, pada acara sangkap warige di Desa Wisata Ende Desa Sengkol.
Dalam tradisi Bau Nyale, ribuan warga dari berbagai daerah turun langsung ke laut untuk memburu cacing laut yang dipercaya merupakan jelmaan Putri Mandalika, yang berjiwa bersih dan telah berkorban untuk kesejahteraan masyarakat.
Putri Mandalika dalam legenda yang berkembang di masyarakat Pulau Lombok, merupakan putri dari pasangan Raja Tonjang Beru dan Dewi Seranting. Raja ini terkenal karena sangat bijaksana sehingga dicintai rakyatnya.
Namun, Putri Mandalika memilih terjun ke laut tepat di Pantai Seger, ketika para raja ingin menjadikannya sebagai permaisuri. Putri Mandalika tidak bisa memilih salah satu di antara raja tersebut.
Oleh karena itu, untuk mencegah pertumpahan darah, dirinya terjun ke laut dan akan kembali dalam bentuk cacing laut pada tanggal 20 bulan 10 penanggalan Sasak. Tradisi Bau Nyale diselenggarakan sekitar bulan Februari untuk nyale awal dan Maret untuk nyale akhir di Pantai Seger atau di sepanjang pantai selatan Lombok Tengah.
Baca juga: Moeldoko membuka Festival Cap Go Meh di Kota Singkawang
Magnet bagi wisatawan
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat memperkirakan 25.000 wisatawan ikut meramaikan Festival Bau Nyale di Mandalika baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Puncak Festival Pesona Bau Nyale 2023 berlangsung hari Jumat sampai Sabtu, 10-11 Februari, yang dipusatkan di dua tempat, yakni Pantai Seger dan Pantai Aan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah.
Kegiatan Bau Nyale lebih banyak digelar di Pantai Seger lantaran diyakini nyale banyak keluar di sana pada hari Sabtu (11/2). Setelah PPKM dicabut oleh pemerintah, masyarakat banyak yang memadati Pantai Seger dan Aan. "Lebih dari 25 ribu warga datang untuk mengikuti Bau Nyale," kata Kepala Dinas Pariwisata NTB, Jamaludin Malady.
Dengan digerakkannya ASN Pemprov NTB di Festival Pesona Bau Nyale kali ini, cukup menopang untuk menggerakkanroda perekonomian masyarakat. Pelaku UMKM yang berjualan di lokasi Bau Nyale mampu meraup keuntungan dari aktivitas ekonomi yang dilaksanakan.
Rangkaian Festival Pesona Bau Nyale 2023 diselenggarakan mulai 4 Februari dan akan berakhir pada 1 Maret 2023 yang dimulai dengan pemilihan Putri Mandalika 4 Februari dan dinobatkan pada malam perayaan Pesona Bau Nyale pada 10 Februari.
Festival Pesona Bau Nyale tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Kegiatan tahun ini rangkaian acaranya dilakukan setelah acara puncak sampai dengan menjelang WSBK Mandalika tanggal 3-5 Maret. Sehingga nyale yang ditangkap nantinya bisa disajikan kepada para pebalap maupun wisatawan yang datang.
Sementara itu, di antara rangkaian acara Festival Pesona Bau Nyale 2023 adalah atraksi peresean yang akan digelar 13-19 Februari di Pantai Kuta Mandalika. Festival Pesona Bau Nyale 2023 akan ditutup dengan Mandalika Fashion Carnival yang akan digelar 1 Maret 2023.
"Ini juga menjadi momentum pembuka untuk menyambut wisatawan dan pebalap yang akan mengikuti WSBK Mandalika," kata Jamaludin.
Sedangkan di Pantai Aan ditampilkan talenta-talenta berbakat dari NTB yang akan menyuguhkan lagu-lagu menarik, penampilan tari kolosal mengenai legenda Putri Mandalika dan Penobatan Putri Mandalika 2023. Di Pantai Seger ditampilkan ragam budaya khas Suku Sasak, mulai dari pertunjukan teater, betandak, musik cilokak, maos aksara lontar, dan pertunjukan wayang kulit.
Atraksi tradisi Bau Nyale telah dijalani lama, turun-temurun oleh masyarakat Sasak di Pulau Lombok. Kegiatan yang dibungkus dalam sebuah festival tersebut diharapkan akan semakin menarik wisatawan dunia seiring dengan berdekatannya dengan digelarnya ajang world superbike championship (WSBK) 2023 di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, pada 3-5 Maret.
Baca juga: Sandiaga Uno dorong Festival Toleransi Singkawang jadi agenda nasional
Baca juga: Muare Ulakan Night Festival majukan wisata
Merangkai Festival Pesona Bau Nyale 2023 menjadi wisata mendunia
Sabtu, 11 Februari 2023 15:15 WIB