Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat meningkatkan fasilitas dan teknologi pembelajaran di SMA Negeri 1 Pontianak untuk memaksimalkan serta mengefisienkan proses pembelajaran siswa dan guru.
"Di SMA Negeri 1 Pontianak ini dilengkapi dengan ruang amfiteater yang sudah kami pasang kursi studionya sebanyak 150, agar waktu guru mengajar lebih efisien. Sehingga nanti kalau media pembelajaran IT setiap kelas bisa di ruang itu” kata Gubernur Kalbar Sutarmidji saat melakukan kunjungan ke SMA Negeri 1, di Pontianak, Selasa.
Menurutnya, dengan adanya amfiteater dan penambahan kursi itu dapat memaksimalkan proses pengajaran dan pembelajaran bagi guru dan murid.
"Jadi, guru tinggal menyusun jadwal saja. Misalnya, kelas 10 itu ada 12 kelas, jadi nanti bisa 3 kelas sekaligus digabung untuk proses pembelajaran di amfiteater," tuturnya.
Sutarmidji juga memberikan motivasi kepada siswa dalam menghadapi evaluasi belajar akhir, agar para siswa dapat mempersiapkan diri dan lebih terarah untuk mengambil program studi saat memasuki perguruan tinggi.
"Jadi harus benar-benar paham tentang kebutuhan pasar kerja, jangan sampai setelah selesai bingung mau mengambil jurusan apa. Nah, orang tua juga berperan untuk mendorong atau mengarahkan anaknya dalam menentukan jurusan yang akan mereka ambil," kata Sutarmidji.
Sementara itu, di tempat yang sama, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pontianak, Dwi Agustina mengatakan, fasilitas yang dimiliki SMAN 1 belum sebanding dengan jumlah siswa.
"Fasilitasnya ada, tetapi untuk mengakomodir semua siswa sepertinya memang harus berupaya lagi untuk memenuhinya. Seperti siswa kelas 12 itu ada 432, terkadang kita pecahkan mereka beda-beda ruangan saat proses belajar karena kurang fasilitas, jadi terpaksa mereka ada yang virtual dari ruang kelas lain," kata Dwi.
Selain itu, Dwi mengatakan, bahwa pihaknya juga akan terus berupaya untuk memberikan motivasi dan sosialisasi kepada siswa-siswa bahkan kepada orang tua terkait arahan siswa ke jenjang pendidikan selanjutnya.
"Menurut saya, yang paling penting itu anak-anak harus tahu minat dan bakatnya kemana, kemudian prospek untuk masa depannya seperti apa. Tadi disampaikan oleh Pak Gubernur terkait dengan bidang karir juga, bahwa anak-anak itu harus melihat data dulu, tidak boleh asal-asalan kuliah," kata Dwi.