Sanggau (ANTARA) - Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot, menghadiri rapat koordinasi (rakor) penanggulangan kemiskinan tahun 2023, digelar Pemprov Kalbar di Hotel Mercure Pontianak, pada Senin (15/05/2023).
Gubernur Kalbar, H. Sutarmidji, mengatakan kemiskinan memiliki dampak langsung meningkatnya angka stunting. Namun jika melihat dari data yang ada, ada beberapa kabupaten/kota yang memiliki angka kemiskinan ekstrim.
“Kalau saya lihat berdasarkan data statistik, Mempawah angka kemiskinannya meningkat. Tetapi angka kemiskinan ekstrim nya rendah. Selain Mempawah juga ada Sanggau, Bengkayang, Sambas dan Kota Pontianak, itu angka kemiskinan ekstrim nya berada di bawah Kalbar,” ujarnya.
Ia juga meminta kepada Badan Pusat Statistik (BPS) setiap Kabupaten/Kota untuk selalu memberikan data yang terbaru, sehingga melalui data tersebut nantinya akan menemukan apa penyebab angka kemiskinan itu jadi meningkat, barulah mencari solusinya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot setuju dengan apa yang disampaikan oleh Gubernur Kalimantan Barat, bahwa data yang diterbitkan oleh BPS akan di analisa sebab dari angka kemiskinan itu meningkat.
“Berdasarkan apa yang disampaikan oleh Pak Gubernur tadi. Saya sependapat BPS harus menyampaikan data terbaru secara rinci terkait meningkatnya angka kemiskinan. Kemudian OPD terkait akan menganalisa apa saja yang menyebabkan angka kemiskinan itu meningkat, dari situlah kita bisa bersama-sama menemukan solusi untuk mengatasi meningkatnya angka kemiskinan itu,” paparnya.
Ontot juga mengatakan mengatasi kemiskinan itu harus dimulai dari hilir, yang artinya minimal di mulai dari Desa, Kecamatan, Kabupaten hingga Nasional, dengan begitu akan mudah menganalisa persoalan yang ada di bawah.