Pontianak (ANTARA) - Pengamat Ekonomi Universitas Tanjungpura (Untan) Muhammad Fahmi SE MM Ak mengatakan geliat usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kalimantan Barat (Kalbar) saat ini didominasi oleh sektor kuliner.
"Kami lihat yang paling banyak berkembang itu sektor kuliner dengan hampir 52 ribu pelaku usaha yang menggeluti bidang tersebut. Disusul sektor agrobisnis, perdagangan, jasa, dan industri olahan," kata Fahmi, di Pontianak, Sabtu.
Fahmi menjelaskan perkembangan ini tidak lepas dari stimulan yang diberikan pemerintah pada pelaku UMKM pasca pandemi COVID-19 berakhir.
"Tentu perkembangan UMKM di Kalbar pasca COVID-19 sudah mulai menggeliat, karena banyak peluang atau kesempatan bagi pelaku UMKM untuk produktif kembali, terutama melalui stimulan-stimulan dari pemerintah. Kemudian keterbatasan atau hambatan yang terjadi juga memberi ruang inovasi bagi mereka untuk penjualan secara daring dan luring," katanya.
Meskipun belum memberikan kontribusi berarti untuk pendapatan negara terkhusus di Kalbar, dia mengatakan para pelaku UMKM terus bergerak karena dorongan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun pihak yang menjadi para pihak dalam pengembangan UMKM ini.
Menurut dia, perkembangan UMKM saat ini sudah jauh berkembang bila dibandingkan pada saat pandemi COVID-19 berlangsung.
"Dari 2021 menuju ke 2022 sudah mulai bergerak lagi. Bukan hanya dari UMKM motivasi bergeraknya, tetapi juga penguatan-penguatan atau dorongan dari program-program pemerintah. Kemudian, saya lihat dari 2022 menuju 2023 banyak pihak yang aktif menopang UMKM untuk mengakselerasi usaha mereka," ujarnya pula.
Kemudian, dirinya mengatakan tantangan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM adalah adaptif terhadap perubahan, tata kelola manajemen keuangan, kualitas produk, dan sumber daya manusia.
Baca juga: Penyaluran KUR Kalimantan Barat capai Rp472,87 miliar pada triwulan I 2023
Baca juga: Disperindagkop dan UMKM Singkawang gelar operasi pasar tekan inflasi