Pontianak (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Barat mencatat realisasi investasi di daerah itu periode Januari-Maret 2023 mencapai sebesar Rp4,77 triliun.
"Realisasi tersebut mencapai 22,17 persen dari target yang ditetapkan dalam RPJMD Provinsi Kalbar sebesar Rp21,52 triliun dan 20,80 persen dari target yang ditetapkan oleh Kementerian Investasi/BKPM RI Tahun 2023 sebesar Rp22,94 triliun," ujar Kepala DPMPTSP Kalbar, Hendra di Pontianak, Jumat.
Ia menyebutkan bahwa realisasi Rp4,77 triliun terdiri atas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar sebesar Rp2,52 triliun, mengalami perlambatan sebesar 22,03 persen dari Rp3,08 triliun pada periode yang sama pada 2022.
Sedangkan realisasi PMA sebesar Rp2,25 triliun, juga mengalami perlambatan sebesar 33,69 persen dari sebesar Rp3,01 triliun pada periode yang sama pada 2022.
"Secara nasional nilai realisasi investasi Periode Januari – Maret Tahun 2023 di Provinsi Kalbar untuk investasi PMDN berada pada peringkat 13. Sedangkan untuk investasi PMA berada pada peringkat 16 dari 38 Provinsi di Indonesia," ucapnya.
Baca juga: Dinas TPH Kalbar lakukan memitigasi dampak El Nino terhadap pertanian
Berdasarkan lokasi investasi dari 14 kabupaten atau kota di Kalbar, tertinggi di Kabupaten Ketapang sebesar Rp2,46 triliun atau dengan andil 51,46 persen dari total realisasi yang ada.
"Dari sisi sektor investasi terbesar di tanaman pangan, perkebunan dan peternakan sebesar Rp2 triliun atau dengan andil 42 persen. Khusus untuk PMA, berdasarkan asal negara investasi tertinggi dari Singapura dengan andil 87,55 persen dari total investasi terealisasi," papar dia.
Ia mengatakan dengan adanya capaian realisasi yang ada tersebut mampu menyerap 10.230 orang tenaga kerja Indonesia dan 10 orang tenaga kerja asing.
Menurutnya realisasi investasi ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional oleh beberapa lembaga internasional yang juga telah melewati target yang diberikan oleh pemerintah dalam upaya menopang pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.
Menurutnya, kondisi tersebut juga dapat tercapai di antaranya melalui kegiatan fasilitasi atas rencana investasi besar dan strategis yang mengalami hambatan dalam merealisasikan usahanya serta dukungan kolaborasi antara pelaku usaha besar dengan pelaku UMKM.
"Kami bersama BKPM RI dan DPMPTSP kabupaten/kota secara konsisten dan bekerjasama melakukan layanan pendampingan keberlanjutan investasi, mendorong investasi besar bermitra dengan UMKM dan percepatan penyelesaian permasalahan proyek-proyek besar di Provinsi Kalbar," kata dia.
Baca juga: Sensus Pertanian 2023 demi akurasi kebijakan
Realisasi investasi Januari-Maret 2023 di Kalimantan Barat capai Rp4,77 triliun
Jumat, 9 Juni 2023 15:41 WIB