Jakarta (ANTARA) - Anak usaha BUMN PT Rajawali Nusindo menjalankan bantuan pangan pemerintah untuk penanganan stunting berupa karkas ayam dan telur untuk wilayah Jawa Timur (Jatim) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Totalnya sebanyak 573.611 paket serta penyedia goodie bag stunting untuk kebutuhan seluruh wilayah Indonesia sebanyak 1.446.089 pieces," kata Direktur Utama PT Rajawali Nusindo Iskak Putra dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan pendistribusian pangan mengoptimalkan kekuatan berupa 43 cabang yang dimiliki Rajawali Nusindo yang tersebar di 38 provinsi.
"Dengan memiliki jaringan 43 cabang tersebut, perusahaan dapat mempercepat proses pengiriman bantuan pangan sampai ke kota dan kabupaten," katanya.
Selain itu Rajawali Nusindo bekerja sama dengan PT Pos Indonesia turut menyalurkan bantuan pangan pemerintah kepada keluarga rawan stunting.
Dalam melaksanakan pendistribusian pangan ini, kata Iskak, Rajawali Nusindo didukung Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan, ID FOOD, dan pihak terkait seperti pemasok pangan maupun pemerintah daerah (pemda).
Pihaknya berkomitmen memajukan pangan Indonesia melalui distribusi pangan berkualitas dengan harga terjangkau di seluruh Indonesia. "Prinsipnya peran Nusindo ini adalah sebagai bentuk dukungan perusahaan atas rencana pemenuhan ketersediaan serta keterjangkauan harga pangan," ujarnya.
Iskak mengatakan pada tahun 2022 penjualan Rp4,69 triliun atau meningkat dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp4,2 triliun. Penjualan tersebut terdiri atas 53,36 persen pangan dan 46,6 persen non pangan.
Iskak mengatakan realisasi hasil penjualan lini usaha bidang pangan (food) sebesar Rp2,50 triliun atau 166,28 persen dari anggaran sebesar Rp1,51 triliun dan meningkat 45,45 persen dari realisasi tahun 2021 sebesar Rp1,72 triliun.
"Lini usaha bidang pangan tahun 2022 memberikan kontribusi sebesar 53,36 persen dari seluruh pendapatan hasil penjualan," katanya.
Realisasi hasil penjualan lini usaha bidang non-pangan sebesar Rp2,19 triliun atau 71,46 persen dari target sebesar Rp3,06 triliun. Ia mengatakan lini usaha bidang non-pangan tahun 2022 memberikan kontribusi sebesar 46,64 persen dari seluruh pendapatan hasil penjualan.
Hal itu, kata Ishak, dipengaruhi oleh berubahnya pandemi COVID-19 menjadi endemi yang berakibat penjualan produk-produk COVID-19 sudah sangat berkurang,
Sebagai informasi, pada 2023 PT Rajawali Nusindo telah mencanangkan target pendapatan dari penjualan sebesar Rp5,2 triliun atau tumbuh 10,9 persen dari realisasi tahun 2022.
Sementara itu target EBITDA pada tahun 2023 sebesar Rp326,9 miliar naik 16 persen dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar Rp281,22 miliar.