Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansury menyampaikan bahwa Indonesia memiliki banyak peluang dan potensi kerja sama dengan Korea Selatan di beberapa bidang.
“Kami (Indonesia) memberikan banyak peluang dan potensi, seperti di bidang ekonomi hijau dan (ekonomi) biru, transisi energi dan industri terkait pangan,” kata Wamenlu Pahala melalui video yang ditayangkan dalam acara peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Korea di Jakarta, Kamis.
“Oleh karena itu, saya ingin mengundang sektor swasta dan investor Republik Korea untuk memanfaatkan potensi ini,” lanjutnya.
Wamenlu menyebutkan bahwa Korea Selatan merupakan salah satu mitra terpenting untuk Indonesia, khususnya di Asia.
Dia mengatakan bahwa pada tahun 2022, nilai perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan mencapai 24,5 miliar dolar AS (sekitar Rp380 triliun) yang menjadikan Korea Selatan sebagai mitra dagang terbesar ketujuh untuk Indonesia.
“Investasi Republik Korea di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 2,3 miliar dolar AS (sekitar Rp35 triliun), menjadikannya juga investor terbesar ketujuh bagi Indonesia,” ucapnya.
Wamenlu juga berpendapat bahwa masih banyak ruang untuk peningkatan kerja sama dan komunitas bisnis memainkan peran penting untuk mengintensifkan keterlibatan dan kegiatan kerja sama tersebut.
Indonesia dan Korea Selatan memulai hubungan diplomatik pada tahun 1973, dan kedua negara telah meningkatkan hubungan dua kali sebagai mitra strategis pada tahun 2006 yang kemudian menjadi kemitraan strategis khusus pada tahun 2017.
Indonesia juga menjadi pusat dalam penerapan “Strategi untuk Kawasan Indo-Pasifik yang Bebas, Damai dan Sejahtera” dan “Korea-ASEAN Solidarity Initiative (KASI)” yang diumumkan oleh Pemerintah Korea Selatan pada November 2022.