Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat mencatat banjir di Kecamatan Ambawang berdampak pada 2.396 jiwa.
"Yang terdata oleh BPBD terhitung ada 706 rumah warga terendam banjir dan 2.396 jiwa terdampak tidak hanya itu fasilitas umum yakni mushola dan gereja serta satu pondok pesantren turut terendam banjir," kata Kepala BPBD Kubu Raya Heri Purwoko di Sungai Raya, Senin.
Ia mengatakan banjir terjadi di dua desa yang berada di Sungai Ambawang, yakni Desa Pasak Piang dan Desa Mega Timur, dan dari hasil pendataan di lapangan terdapat empat dusun di Desa Pasak Piang yang mengalami banjir terparah yakni Dusun Kalimantan, Belidak, Banyu Ates, dan Sungai Piang, yang mengakibatkan 28 kepala keluarga terpaksa mengungsi.
“Ada 28 Kepala Keluarga di Dusun Kalimantan, Desa Pasak Piang, Kecamatan Sungai Ambawang yang rumahnya terendam cukup parah mengungsi rumah kerabat,” ujarnya.
Ia juga mengatakan hingga saat ini kondisi banjir masih merendam Desa Pasak Piang akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi beberapa hari terakhir di kawasan tersebut.
Selain itu di desa Mega Timur juga menjadi langganan banjir apabila curah hujan intensitas tinggi dan air Sungai Kapuas tinggi, maka banjir di kawasan tersebut tak terelakkan.
Pihaknya juga melakukan pendataan terhadap korban banjir guna pemberian bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dan Pemerintah Provinsi Kalbar.
"Arahan dari Pj Bupati dan Sekda juga meminta kita segera membuat laporan, agar rumah yang rusak terkena dampak angin puting beliung dan banjir segera mendapatkan bantuan dari Pemerintah," katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk waspada di musim penghujan terutama cuaca ekstrem, dan segera menginformasikan ke Pemerintah Desa atau Kepolisian bila terkena dampak peristiwa alam.
Ia mengimbau masyarakat untuk waspada di musim penghujan terutama cuaca ekstrem, dan segera menginformasikan ke Pemerintah Desa atau Kepolisian bila terkena dampak peristiwa alam.
Heri mengatakan jika pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Kalbar untuk menindaklanjuti hal ini.