Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengemukakan pentingnya peningkatan kapasitas talenta digital untuk merespons perkembangan dinamis teknologi.
"Salah satu cara untuk merespons kebutuhan talenta digital saat ini ialah dengan melalui upskilling dan reskilling para talenta digital untuk merespons perkembangan yang begitu dinamis," katanya di Jakarta, Selasa.
Dia menyampaikan bahwa industri membutuhkan talenta-talenta digital dengan berbagai keterampilan teknologi untuk menghadirkan inovasi-inovasi dalam bisnis.
Peningkatan pengetahuan dan keterampilan atau upskilling serta pengembangan kembali keterampilan dan keahlian atau reskilling, menurut dia, perlu dijalankan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia dalam industri yang terus berkembang.
Menurut laporan Harvard Business Review pada 2023, pelaksanaan upskilling dan reskilling dapat mengurangi kesenjangan antara permintaan dan ketersediaan sumber daya manusia dengan keahlian teknologi.
Budi menyampaikan bahwa talenta-talenta digital saat ini antara lain perlu menguasai kemampuan wirausaha digital, keamanan siber, ilmu data, pemrograman, komputasi, kecerdasan artifisial, dan Big Data.
"Keterampilan ini kemudian perlu diperkuat dengan keterampilan kognitif seperti pola pikir analitik, pola pikir sistemik, dan pola pikir kreatif," katanya.
Laporan Bank Dunia dan McKinsey menyebutkan, Indonesia dari tahun 2015 sampai 2030 membutuhkan setidaknya sembilan juta talenta digital untuk menumbuhkan ekonomi digitalnya.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam laporannya pada 2024 menyampaikan bahwa seiring dengan perkembangan masif teknologi, Indonesia membutuhkan sekitar 12 juta talenta digital hingga 2030.
Menkominfo jelaskan pentingnya peningkatan kapasitas talenta digital
Rabu, 11 September 2024 9:30 WIB