Pontianak (ANTARA) - Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalimantan Barat menggelar kegiatan Diseminasi Penjaminan Mutu Pendidikan untuk mengevaluasi kebijakan pendidikan yang telah dilaksanakan sekaligus merumuskan strategi baru guna meningkatkan kualitas pendidikan di Kalbar.
"Kegiatan ini menjadi wadah refleksi bersama untuk mewujudkan pendidikan berkualitas dan merata. Melalui forum ini, kami menciptakan ruang diskusi untuk mengevaluasi capaian pendidikan dan menyusun langkah strategis ke depan. Kolaborasi dan sinergi adalah kunci dalam membangun sistem pendidikan yang lebih baik," kata Ketua BPMP Kalbar, Iwan Kurniawan, di Pontianak, Jumat.
Iwan menambahkan bahwa keberhasilan meningkatkan mutu pendidikan sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah daerah, sekolah, guru, dan masyarakat.
Baca juga: Pendidikan vokasi harus dekat dengan potensi daerah
"Perbaikan akses dan kualitas pendidikan hanya dapat tercapai jika semua pihak bekerja sama dalam satu visi yang sama," tuturnya.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini diharapkan dapat mendorong semangat berbagai pihak untuk memperbaiki sistem pendidikan di Kalimantan Barat. Dengan langkah nyata dan sinergi yang kuat, visi pendidikan berkualitas untuk semua dapat diwujudkan demi masa depan yang lebih baik.
"Kegiatan ini juga diwarnai refleksi atas kebijakan pendidikan sepanjang tahun 2024. Selain itu, penghargaan diberikan kepada pemerintah daerah yang berhasil menjalankan kebijakan penjaminan mutu pendidikan, di mana sebanyak 114 piagam penghargaan disiapkan untuk 14 kategori yang mencakup berbagai aspek peningkatan mutu pendidikan," kata Iwan.
Di tempat yang sama, Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, yang turut hadir dalam acara tersebut, menegaskan pentingnya pendidikan berkualitas dalam mempersiapkan Indonesia Emas 2045. Ia menyoroti peran pendidikan dalam menyiapkan generasi muda yang cerdas, terampil, dan berakhlak baik.
Baca juga: Mendikdasmen tekankan pendidikan bermutu bangun SDM berkualitas
"Peluang besar yang kita miliki untuk mencapai kemajuan harus diiringi dengan peningkatan akses dan mutu pendidikan. Namun, tantangan masih ada, seperti 10 persen anak yang belum bersekolah dan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kompetensi guru," kata Harisson.
Menurutnya, pendidikan berkualitas adalah fondasi untuk membangun tenaga kerja yang kompetitif dan unggul, sejalan dengan visi pemerintah untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat.
Baca juga: Pemprov Kalbar tegaskan komitmen mewujudkan pemerataan pendidikan