Pontianak (ANTARA Kalbar) - Sekretaris Komisi D DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Andry Hudaya Wijaya mengaku memiliki kesan mendalam terkait kebijakan sektor kesehatan selama masa kepemimpinan Endang Rahayu Sedyaningsih saat masih menjabat sebagai Menteri Kesehatan RI.
"Almarhumah sangat membuka peluang serta ruang bagi dialog antara pemerintah pusat dan daerah," kata politisi Partai Golkar Kalbar itu di Pontianak, Rabu.
Ia menambahkan, Komisi D DPRD Provinsi Kalbar yang membidangi kesejahteraan rakyat, salah satunya mengenai kesehatan itu, pernah melakukan kunjungan ke Kementerian Kesehatan.
"Dialog meski dilakukan dengan jajaran direktur maupun Direktur Jenderal di lingkungan Kementerian Kesehatan, menghasilkan solusi," ujar dia.
Ia melanjutkan, di masa lalu, ada kecenderungan kalau daerah lebih banyak menerima kebijakan yang diberikan pemerintah pusat di sektor kesehatan.
"Ruang-ruang dialog yang dibuka oleh almarhum Menteri Kesehatan memberi peluang daerah untuk mendapat program terbaik," kata politisi daerah pemilihan Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara itu.
Ia menuturkan, ada sejumlah program unggulan yang dihasilkan semasa kepemimpinan Endang Rahayu Sedyaningsih bagi Kalbar terutama untuk daerah perbatasan.
"Ada dua pejabat, satu direktur dan setingkat direktur di Kementerian Kesehatan, berasal dari Kalbar," kata Andry Hudaya.
Ia berharap, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera dapat menemukan pengganti Endang Rahayu Sedyaningsih.
Menteri Kesehatan nonaktif Endang Rahayu Sedyaningsih meninggal dunia di RSCM pada Rabu pukul 11.41 WIB setelah menjalani perawatan selama tiga minggu.
Direktur Utama RSCM Akmal Taher menyampaikan kabar tersebut kepada para wartawan, Rabu siang, di depan gedung Pavilion Kencana tempat Menkes dirawat.
"Menkes meninggal pukul 11.41 penyebabnya adalah kanker stadium lanjut. Beliau sudah kritis dari kemarin," kata Akmal.
Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti yang melayat ke rumah sakit mengatakan keluarga Menkes sudah berkumpul untuk melepas kepergian Menkes.
Menkes dideteksi mengidap kanker paru sejak Oktober 2010 atau setahun setelah diangkat menjadi Menteri Kesehatan periode 2009-2014.
Setelah dideteksi menderita kanker paru-paru, Menkes telah menjalani perawatan baik di dalam maupun di luar negeri. Pengobatan yang selama ini telah dijalani oleh Menkes antara lain radiasi lokal dan bedah beku, tujuannya untuk mengobati kanker secara lokal serta meningkatkan daya tahan tubuh.
Akmal Taher mengatakan kondisi kesehatan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengalami kemunduran sejak Selasa (1/5) pagi dan berada dalam perawatan standar ICU sejak saat itu.
Saat berkunjung ke Kalbar beberapa waktu lalu, Endang Rahayu Sedyaningsih menjamin kualitas rumah sakit di Indonesia tidak kalah bahkan banyak yang lebih baik dibanding luar negeri. Salah satunya adalah RSCM, tempat almarhumah menghembuskan nafas terakhir.
DPRD : Endang Buka Ruang Dialog Pusat Daerah
Rabu, 2 Mei 2012 14:27 WIB
Dialog meski dilakukan dengan jajaran direktur maupun Direktur Jenderal di lingkungan Kementerian Kesehatan, menghasilkan solusi.