Bogor (ANTARA Kalbar) - Puskesmas herbal perdana diluncurkan pada acara Bogor Organic Fair II Festival Herbal Indonesia di Kota Bogor, Jawa Barat.
Ketua Panitia Pelaksana BOF II Sri Nuryati di Bogor, Minggu, menjelaskan peluncuran tersebut dilakukan Ning Harmanto dari Asosiasi Kewirausahaan Sosial Indonesia (AKSI).
Setelah peluncuran Puskesmas herbal itu, juga diberikan pelayanan jasa pengobatan gratis bagi para pengunjung yang hadir di BOF II dan FHI 2012, yang dipusatkan dipusatkan di halaman muka Kampus IPB Baranangsiang, Jalan Pajajaran Kota Bogor.
BOF II diselenggarakan Aliansi Organis Indonesia (AOI) bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor, Asosiasi Kewirausahaan Sosial Indonesia (AKSI), dan Institut Pertanian Bogor (IPB) digelar selama dua hari yakni Sabtu hingga Minggu (10/6).
Ning Harmanto mengakui acara yang melibatkan banyak pihak terkait dengan pertanian organik serta herbal ini tidak hanya semata memburu keuntungan, namun juga memburu kebaikan.
"Khususnya bagi masyarakat kecil dan terlebih khusus kepada petaninya agar dapat hidup layak sehingga dapat terangkat derajatnya," katanya.
Selain itu, kata dia, Festival Herbal Indonesia yang diselenggarakan dalam rangkaian gelaran BOF kali ini, dalam perspektif penggiat bisnis herbal berharap dengan acara ini masyarakat akan lebih terbuka.
"Terbuka dalam arti bagaimana mengangkat jamu menjadi 'brand' Indonesia yang dikenal di kalangan global," katanya.
Pihaknya juga berharap acara semacam ini tidak hanya diselenggarakan di Bogor, namun juga dapat dilakukan di kota-kota lain di Indonesia.
"Sehingga akan membantu memasyaratkan pertanian organik," katanya.
Sementara itu, Presiden AOI Sabastian Saragih menyatakan, sebagai asosiasi penggiat pertanian organis di Indonesia, pihaknya berupaya untuk merangkul pelaku pertanian organik untuk turut serta dalam ajang ekshibisi, baik di kancah nasional dan internasional.
Saat ini, kata dia, AOI meliputi 79 anggota yang tersebar di 20 provinsi di Indonesia.
Menurut dia, BOF diharapkan pula dapat menjadi ekshibisi tahunan yang tetap aktif bergerak di bidang pertanian organik.
Apalagi posisi Bogor dijadikan pusat pertanian organik karena telah dikenal sebagai kota pendidikan dan kota yang dekat dengan lingkungan hijau, tambahnya.
(A035)