Sanggau (Antara Kalbar) - Tim Bhakti Negeri di Lintas Batas Menuju Indonesia Sejahtera menyusuri Sungai Sekayam di Kabupaten Sanggau selama 8 jam sebelum tiba di Dusun Gunjemak, Suruh Tembawang, Entikong, yang berada di perbatasan Indonesia - Malaysia di wilayah Kalimantan Barat.
Menurut Perwira Penerangan Satgas Pamtas Yonif 123/Rajawali Lettu Ctp Edy Siswanto saat dihubungi dari Sanggau, Rabu, Kabupaten Sanggau merupakan lokasi terakhir dari perjalanan tim dalam kegiatan sosial yang dimulai sejak 26 Maret dan dijadwalkan berakhir pada Kamis (18/4).
Tim Bhakti Negeri ke Gun Jemak dipimpin langsung Dansatgas Pamtas Yonif 123/Rajawali, Letkol (Inf) Musa David M Hasibuan dan berangkat dari Entikong pada Senin (15/4). "Setelah menginap semalam, tim baru melakukan kegiatan," ujar dia.
Jumlah personel yang berangkat sebanyak 39 orang dengan menggunakan 9 perahu bermotor. Terdiri dari anggota Satgas Pamtas Yonif 123/Rajawali sebanyak 15 orang, BKKBN Provinsi Kalbar 4 orang, BKKBN Kabupaten Sanggau 6 orang, tenaga medis puskesmas Kecamatan Entikong 4 orang, Indosiar 3 orang, Antara TV dua orang, RRI Entikong satu orang, tim pendongeng "GEPUK" dari Jakarta 6 orang dan mahasiswa Universitas Tanjungpura Pontianak 10 orang.
Bhakti Negeri di Lintas Batas Menuju Indonesia Sejahtera terselenggara atas kerja sama antara Satgas Pamtas Yonif 123/Rajawali, Solidaritas Istri-istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB), Satuan jajaran Kodam XII/Tanjungpura, Direktorat Kesehatan TNI AD, BKKBN, RRI Entikong, TVRI Pontianak, Kantor Berita Antara dan Universitas Tanjungpura Pontianak.
Lokasi sepanjang perbatasan darat Indonesia-Malaysia wilayah Kalbar, untuk pemberdayaan wilayah perbatasan guna meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas pendidikan warga setempat.
Di Dusun Gunjemak, tim dokter dan medis memberikan pelayananan kepada 291 warga. Rinciannya, pelayanan KB 15 orang, khitanan 9 orang, bedah minor 3 orang, dan pasien pengobatan umum 264 orang.
Di bidang pendidikan, menyalurkan bantuan 300 buah buku pelajaran kepada SDN 03 Gunjemak, tenaga pengajar oleh anggota Pos Pamtas Yonif 123/Rajawali Guntembawang atas nama Serda Kasyiful Haq.
Tim juga meresmikan Rumah Pintar Rajawali yang berhasil dibangun oleh anggota Pos Pamtas Yonif 123/Rajawali Guntembawang di Dusun Gunjemak.
Sedangkan di bidang sosial, Dansatgas menyalurkan bantuan kaos ACI (Aku Cinta Indonesia) dan jaket loreng dari SIKIB, menyerahkan piagam penghargaan kepada penunjuk jalan yaitu para penduduk yang selama ini dengan sukarela membantu kegiatan Satgas Pamtas Yonif 123/Rajawali dalam menjaga patok-patok perbatasan Negara. Dansatgas Pamtas Yonif 123/Rajawali, Letkol David Hasibuan menjelaskan bahwa ini adalah merupakan salah satu bentuk kerja sama dengan masyarakat setempat. "Dalam menjaga patok perbatasan yang merupakan aset negara yang harus tetap dijaga, dirawat dan diawasi setiap saat, sehingga masyarakat setempat juga merasa memiliki dan mempunyai kewajiban untk menjaga aset negara tersebut," kata dia.
Sementara Komandan Pos Pamtas Yonif 123/Rajawali Guntembawang Lettu Inf Deva Arialdy menjelaskan bahwa pembangunan Rumah Pintar Rajawali merupakan hasil swadaya murni dari anggota pos bersama warga setempat. "Kami bangun untuk anak-anak di sini, setelah kami melihat perjuangan adik-adik kami dari Guntembawang yang harus menuntut ilmu dan bersekolah di dusun Gunjemak, sedangkan waktu tempuh dari Guntembawang ke Gunjemak adalah tiga jam," ungkap dia.
Rumah Pintar Rajawali dapat digunakan sebagai tempat tinggal atau persinggahan anak-anak dari Guntembawang sekaligus tempat belajar di luar jam sekolah yang dibimbing oleh anggota. "Jadi mereka tidak terlalu lelah dan satu minggu sekali mereka bisa pulang ke kampungnya." kata Deva Arivaldy.
Titus Jajang (28) warga Dusun Gunjemak mengisahkan bahwa pada saat anaknya yang bernama Leonel Alun yang berusia satu bulan, diselamatkan anggota Satgas Pamtas karena mengalami infeksi di tali pusar. "Bapak-bapak tentara dari pos Guntembawang yang menolong dan mengobati anak saya untuk di bawa ke Entikong dengan menggunakan perahu bermotor milik bapak tentara," kata Jhonny Lumban Toruan mengutip pernyataan Titus Jajang.
Sebelum ke Gunjemak, pada Minggu (14/4), setelah menempuh perjalanan sekitar 12 jam dari Kabupaten Sambas, tim melakukan kegiatan pelayanan kesehatan gratis untuk pengobatan umum, pelayanan KB, khitanan dan bedah minor yang dipusatkan di Pos Pamtas Yonif 123/Rajawali Sei Daun, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau.
Pada kegiatan tersebut tim dokter dan tim medis berhasil memberikan pelayananan kesehatan, pelayanan KB dan khitanan terhadap 420 pasien dari Dusun Sei Daun, Desa Malenggang, Dusun Miruk, Desa Sei Tekam dan sekitarnya.
T011
Tim Bhakti Negeri Susuri Sungai 8 Jam
Rabu, 17 April 2013 6:37 WIB