Pontianak (Antara Kalbar) - Laju inflasi sepanjang bulan April di Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat sebesar 0,29 persen, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar, Badar.
"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks pada semua tujuh kelompok pengeluaran," kata Badar saat menyampaikan berita resmi statistik di Pontianak, Rabu.
Ketujuh kelompok yang mengalami kenaikan indeks tersebut, yakni bahan makanan sebesar 0,16 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,82 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,22 persen; sandang 0,18 persen; kesehatan 0,34 persen; pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,07 persen; transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,07 persen.
Selain itu, menurut BPS Kalbar ada sepuluh komoditas yang ikut menyumbang inflasi, diantaranya tertinggi jeruk 0,22 persen; mie 0,15 persen; daging ayam 0,07 persen; bawang merah 0,06 persen; beras 0,03 persen, ketimun, buncis, masing-masing 0,02 persen, ikan bawal, kangkung, dan tempe masing-masing sebesar 0,01 persen, kata Badar.
Laju inflasi di Kota Pontianak yang baru berjalan empat bulan pada 2013, sebesar 2,37 persen. Sedangkan inflasi periode yang sama pada 2009, 2010, 2011 dan 2012 masing-masing sebesar 1,47 persen; 2,61 persen; 1,60 persen; dan 2,60 persen, kata Badar.
Besarnya laju inflasi. April 2013 terhadap April 2012 sebesar 6,38 persen, sementara untuk April 2012 terhadap April 2011 sebesar 5,94 persen. Untuk laju inflasi April 2011 terhadap April 2010 sebesar 7,45 persen, inflasi April 2010 terhadap April 2009 sebesar 6,09 persen.
Dari delapan kota di Pulau Kalimantan yang dihitung inflasinya, semua kota mengalami inflasi, inflasi tertinggi di Kota Singkawang 0,64 persen.
Selanjutnya disusul Kota Tarakan 0,41 persen; Pontianak 0,29 persen; Samarinda 0,21 persen; Sampit 0,16 persen; Palangkaraya 0,12 persen, Balikpapan 0,11 persen; dan Kota Banjarmasin sebesar 0,04 persen.
(A057/Z004)
Laju Inflasi April Di Pontianak 0,29 Persen
Rabu, 1 Mei 2013 15:08 WIB
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks pada semua tujuh kelompok pengeluaran,"