Sekadau (Antara Kalbar) - Banjir rob di Nanga Taman, di desa Pantok, yang merupakan tempat kelahiran Wakil Bupati Sekadau Rupinus, tak luput dari musibah banjir tersebut. I
Informasi yang dihimpun, meluapnya sungai di Nanga Taman ini mulai sekitar jam 01.00 Senin dini hari (11/12). Banjir tersebut membuat sekitar 20 rumah terendam, termasuk rumah ibunda Wabup terendam dengan kedalaman 1 meter lebih.
"Mamak digendong ke atas dek, sekitar jam 1 dini hari. Pagi tadi air sudah surut dan saya dapat informasi Subuh tadi, sekarang mau ke kampung juga tidak bisa masuk dan kita menunggu di Nanga tTman dulu," kata Wakil Bupati Sekadau Rupinus di lokasi kejadian.
Wabup Sekadau mendapatkan informasi subuh langsung bergegas ke lokasi banjir untuk memantau banjir tersebut, namun niatnya menuju ke kampung halaman tidak bisa karena jalan menuju ke kampung halamannya terputus. Perjalanan satu jam lebih, Wabup jam 07.00 pagi sudah berada ditengah masyarakat Nanga Taman.
Rata-rata kedalaman air banjir di pinggir sungai mencapai 2 meter. Di desa Lubuk Tajau, anak-anak SMPN 4 Nanga Taman tidak bisa bersekolah.
Di pasar Nanga Taman banjir mencapai kedalaman 1 meter lebih. Selain itu banjir melanda pemukiman pinggir sungai akibat meluapnya Sungai Taman dan Sungai Mentukak.
Di Nanga Mahap,juga dikabarkan mengalami banjir. Akibat banjir itu jalan Nanga Mahap hingga Nanga Taman yang berstatus jalan provinsi terputus.
Informasi yang dihimpun sementara tak ada korban jiwa, namun kerugian material ditaksir ratusan juta,
Sementara itu Eka seorang warga Nanga Taman mengatakan, banjir rob Sungai Mentukak dan Sungai Taman di kota kecamatan Nanga Taman dari jam 8 - 8.55 masih deras, dan dipastikan bisa menjadikan banjir masih tinggi.
"Warga di lokasi banjir mengungsi karena takut banjir susulan. Saya kira lebih baik memang mengungsi," jelasnya.
Secara terpisah, Santo seorang warga Belitang mengatakan, di Pasar Belitang sudah air rob sudah menggenangi kawasan pasar, karena kondisi tanah yang rendah dan berdampingan dengan Sungai Kapuas serta Muara Sungai Belitang.
"Air seperti ini biasa tapi dikhawatirkan apabila di perhuluan seperti Melawi masih banjir, maka tidak menutup kemungkinan banjir kiriman akan datang dan mudah-mudah tidak dalam. Jalan di depan Yayasan Bhakti mulai mencapai 1 meter dan beberapa warung milik warga sudah terendam di sekitar jalan tersebut. Jalan itu juga merupakan akses menuju Puskesmas Belitang," paparnya sembari mengatakan alternatif akses jalan menuju puskesmas warga biasa lewat jalan belakang.
Nanga Taman Sekadau Dilanda Banjir
Rabu, 11 Desember 2013 10:03 WIB