Jakarta (Antara Kalbar) - Penggunaan antibiotika secara tidak rasional akan memunculkan banyak efek samping dan bisa membuat bakteri penyebab penyakit resisten dan mengakibatkan penyembuhan penyakit menjadi lebih sulit dilakukan.
Penggunaan obat antibiotik secara rasional, dengan dosis yang tepat sesuai indikasi medis dan dengan memperhatikan efek samping, menjadi suatu keharusan.
Saat meresmikan fasilitas produksi sediaan onkologi PT Fonko International Pharmaceuticals di Cikarang, Jawa Barat, 22 September 2014, Menteri Kesehatan (ketika itu) dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH mengingatkan agar praktisi kesehatan dan masyarakat tidak sembarangan mengonsumsi obat antibiotik.
"Masih banyak dokter, spesialis, bahkan masyarakat yang menggunakan antibiotika padahal tidak dibutuhkan," katanya.
Ia mencontohkan, pemberian antibiotik secara tidak rasional antara lain ketika dokter meresepkan antibiotika untuk pasien flu biasa yang disebabkan oleh virus, yang seharusnya tidak membutuhkan antibiotik.
Menteri Kesehatan lantas bercerita tentang seorang ibu berusia 28 tahun yang berulangkali sakit dan setelah menjalani pemeriksaan ternyata dia sudah resisten dengan tujuh obat antibiotik.
Dia masih beruntung karena ada satu antibiotik yang bisa menolongnya.
Ia menjelaskan pula bahwa selain pada manusia, penggunaan antiobiotik pada ternak juga harus dilakukan secara rasional.
"Ini juga sangat berbahaya. Bahwa kita tahu penggunaan antibiotika baik di perikanan, peternakan, maupun di manusia yang tidak rasional dan tidak dengan dosis yang tepat lambat laun akan menyebabkan pada saat sewaktu- waktu kita membutuhkan antibiotika namun sudah tidak ada yang mempan lagi," jelasnya.